Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Buatan Belum Bisa Redam Titik Api

Kompas.com - 19/09/2012, 02:51 WIB

Jambi, Kompas - Titik api baru terus bermunculan di wilayah Jambi, menambah pekatnya kabut asap. Walaupun hujan buatan telah diupayakan, kebakaran tetap tidak terkendali.

Citra satelit NOAA yang diolah Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Selasa (18/9), memantau 110 titik api di wilayah Jambi dalam sehari. Jumlah ini meningkat drastis. Petugas pengolah data titik api Dishut Provinsi Jambi, Donny Osmond, mengatakan, satelit memantau 11 titik api pada Minggu dan 1 titik api pada Sabtu. Lebih dari sepekan terakhir, hujan tidak turun sama sekali.

Koordinator Bidang Pengkajian dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi Kurnianingsih mengatakan, lonjakan jumlah titik api ini menjadi indikator akan maraknya kebakaran lahan dan hutan, yang berimbas pada pekatnya kabut asap. Kebakaran yang juga marak di Sumatera Selatan memicu kepekatan asap.

Jarak pandang pada Selasa pukul 06.00 hanya 500 meter. Kondisi memburuk pukul 07.00 dengan jarak pandang 400 meter. Penyebabnya ialah banyaknya pembakaran hutan dan lahan di Jambi.

Akibat kondisi tersebut, penerbangan menuju Jambi terganggu. Pendaratan pesawat Garuda tujuan Jakarta-Jambi dialihkan ke Pekanbaru.

Koordinator Tim Modifikasi Cuaca (TMC) dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) untuk Provinsi Jambi Djazim Syaifullah mengatakan, upaya hujan buatan terhambat oleh pengaruh badai tropis Samba di wilayah utara Filipina. Badai telah berdampak menekan peluang hujan karena ketidaktersediaan awan cumulus di atas langit Jambi.

Sementara itu, meski kabut asap sudah muncul di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kondisi itu belum dianggap kejadian luar biasa (KLB). Pertimbangannya, jumlah pasien rawat inap penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) belum meningkat signifikan.

Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran di Palangkaraya mengatakan, sejak kabut asap mulai muncul tiga pekan lalu, jumlah penderita ISPA sebanyak 33 orang. Jumlah itu hanya meningkat dua orang dari 31 orang dalam rentang waktu yang sama sebelum asap muncul.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangkaraya Suprastidja Budi mengatakan, masyarakat harus tetap waspada. ”Jika beraktivitas di luar rumah, pakailah masker,” ujarnya.

Adapun kebakaran hutan di Madiun, Jawa Timur, semakin sulit dikendalikan. Hampir setiap hari titik api muncul di kawasan hutan produksi yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Kobaran api menghanguskan ribuan tanaman jati.

Selasa (18/9), kebakaran kembali terjadi. Kali ini di petak 192 Resor Pemangkuan Hutan Bribis Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan Mojorayung Kesatuan Pemangkuan Hutan Madiun. (ITA/BAY/NIK/DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com