GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Sebanyak 33.000 orang dari 17 desa di dekat kota Antigua, Guatemala mengungsi setelah gunung berapi Fuego meletus, Jumat (14/9/2012) dini hari waktu Indonesia.
Para ahli vulkanologi mengatakan letusan Fuego melemparkan bebatuan panas hingga 1.000 meter ke udara dan lava mulai mengalir menuruni lereng gunung.
Para ahli menambahkan letusan gunung yang terletak di 50 km sebelah barat daya ibukota Guatemala City itu adalah yang terhebat sejak 1999.
Institut Vulkanologi, Meteorologi dan Hidrologi Nasional (Insivumeh) mengatakan lava panas sudah menutupi area sepanjang tujuh kilometer di lereng barat daya Gunung Fuego.
Pemerintah Guatemala menyarankan agar pengatur lalu lintas udara menunda penerbangan yang melintasi gunung tersebut karena abu hasil letusan menyebar dengan cepat.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Guatemala Alejandro Maldonado mengatakan sebanyak 1.500 kepala keluarga yang mengungsi akan disediakan penampungan.
Sedangkan Palang Merah Guatemala sudah menyediakan 10 lokasi pengungsian dan telah mengirim obat-obatan dan air bersih ke lokasi bencana.
"Masalah pernafasan dan mata menjadi dua hal utama yang menyerang pengungsi," kata Kordinator Palang Merah Guatemala, Teresa Marroquin.
Gunung Fuego setinggi 3.760 meter itu adalah gunung berapi paling aktif di Amerika Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.