PESHAWAR, KOMPAS.com - Seorang dokter Pakistan yang membantu Amerika Serikat mencari tempat persembunyian Osama Bin Laden mengatakan, badan intelijen Pakistan menganggap Washington sebagai musuh nomor satu.
Dalam wawancara dari penjara di Peshawar, Dr Shakil Afridi mengatakan kepada Fox News bahwa pejabat badan intelijen Pakistan, ISI, yang menginterogasinya mengatakan ia membantu musuh terberat Pakistan yang lebih parah dari India.
Dalam pernyataan pertama sejak penahanannya, Afridi mengatakan kepada Fox News ia merasa tidak perlu melarikan diri setelah tewasnya Osama Bin Laden namun kemudian diculik oleh ISI.
Tidak jelas bagaimana Afridi, yang berada di penjara Peshawar, memberikan wawancara kepada Fox News.
Dokter itu dituduh menggunakan kampanye palsu untuk hepatitis B guna mendapatkan contoh DNA keluarga Bin Laden.
Afridi dihukum 33 tahun penjara bulan Mei lalu karena mendanai dan mendukung kelompok militan.
Namun sejumlah laporan menyebutkan ia dihukum karena membantu badan intelijen Amerika, CIA.
Afridi mengatakan ia tidak menyadari bahwa CIA mengincar Bin Laden.
"Saya tidak tahu sasaran khusus itu terkait dengan pekerjaan yang harus saya lakukan," kata Afridi kepada Fox.
"Saya menyadari ada sejumlah teroris yang bersembunyi di tempat itu, namun saya tidak tahu siapa. Saya terkejut. Saya tidak menduga saya dikaitkan dengan pembunuhannya (Bin Laden).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.