MEDAN, KOMPAS.com - Khatib Shalat Idul Fitri 1433 Hijriyah di Lapangan Merdeka Medan, Buya Kyai Haji Amiruddin, mengatakan, Idul Fitri adalah momen untuk memasuki kehidupan baru yang bersifat otentik. Hal ini dapat menjadi bekal umat Muslim di tahun-tahun mendatang.
"Indikasinya terpancar dari kesalehan spritual yang berjalan beriringan dengan kesalehan sosial, kesalehan manajemen, kesalehan politik, kesalehan organisasi dan kesalehan birokrasi," katanya pada khotbah di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (19/8/2012).
Pada shalat Idul Fitri tersebut, hadir Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Sekretaris Daerah Sumut Haji Nurdin Lubis, Ketua DPRD Provinsi Sumut M Saleh Bangun, bakal calon gubernur Sumut Chairuman Harahap dan Wali kota Medan Rahudman Harahap.
Amiruddin mengatakan, berbagai kesalehan itu seharusnya menjadi etika publik yang terobyektivikasi ke berbagai ruang kehidupan. "Manusia yang dilahirkan dari rahim Idul Fitri adalah manusia yang tercerahkan. Ia mampu untuk mengobyektifikasi kesalehan personal dan spritual kepada kesalehan publik secara luas," kata Amiruddin, yang juga Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumatera Utara.
Dia menambahkan, Idul Fitri dalam konteks tersebut tidak hanya dihormati secara lisan, namun juga dimuliakan dalam setiap perilaku. Inilah kesalehan yang dibutuhkan pada masa kini.
"Jika selama ini kita sudah merasa saleh secara spritual dan individual, ujian selanjutnya justru ada pada penterjemahan tersebut pada kesalehan sosial," ujarnya.
Idul Fitri juga mendamaikan dua perilaku yang biasanya tercerai menjadi satu padu dalam pribadi manusia yang tercerahkan itu.
"Spirit Idul Fitri menghendaki kita menjadi manusia-manusia yang terbebaskan dari segala bentuk belenggu. Mulai dari belenggu dosa, dendam antarsesama, ketertindasan sampai pada belenggu kelaparan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.