Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din: Kembalilah Jadi Pusat Keunggulan Akademis

Kompas.com - 19/08/2012, 09:05 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap dunia Islam bisa kembali berkembang menjadi pusat keunggulan akademis sebagaimana yang pernah terjadi pada masa lampau. Menurut Din, untuk menjadi insan yang paripurna, umat Islam perlu berkembang dalam segala bentuk peradaban, termasuk dalam hal akademis.

"Sebagai khairah ummah, umat Islam harus memiliki keunggulan-keunggulan dalam berbagai bidang kebudayaan dan peradaban. Hal ini pernah diraih oleh umar Islam ketika mereka berjaya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad pertengahan," kata Din Syamsuddin dalam khotbahnya selaku khatib shalat Id di Lapangan Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/8/2012) pagi.

Dia mengatakan, saat ini peradaban Islam di sejumlah negara sedang mengalami kemunduran, termasuk di Indonesia, negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia. Padahal, jumlah umat Islam telah mencapai 1,4 miliar jiwa atau sekitar 22 persen dari total penduduk dunia.

Untuk itu, Din mengajak umat Muslim untuk kembali membangun peradaban. Peradaban tersebut bisa diawali dengan memiliki pusat-pusat keunggulan akademis.

"Dalam bidang pendidikan, banyaknya lembaga pendidikan yang dikelola umat Islam belum sepadan dengan mutu lembaga-lembaga pendidikan tersebut, walaupun sudah mulai muncul sekolah-sekolah berkualitas," ujar Din.

Jalan untuk mencapai keunggulan peradaban, menurut Din, adalah dengan menjembatani idealitas Islam dengan realitas hidup yang mengalami kesenjangan. Perayaan Idul Fitri bisa menjadi momen untuk menghidupkan kembali api dan semangat Islam.

"Islam adalah agama kemajuan yang mendorong umatnya ke arah hidup yang berkemajuan," kata Din.

Shalat Id di Lapangan Al Azhar dimulai pada pukul 07.00 WIB dan diikuti ribuan jemaah Muhammadiyah yang memadati lapangan dan lingkungan sekitar Masjid Agung, hingga ke pinggiran Jalan Sisingamangaraja. Shalat berlangsung hampir satu jam atau berakhir sekitar pukul 07.50 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com