Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skenario Pengaturan Tak Berjalan!

Kompas.com - 18/08/2012, 15:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Sejumlah skenario yang disiapkan untuk mengurangi kemacetan arus mudik di jalur pantai utara Jawa Barat dan Jawa Tengah tidak efektif. Ribuan pengendara sepeda motor tetap menyemut dan pengemudi mobil pribadi tertahan dalam kemacetan selama berjam-jam pada Kamis dan Jumat (17/8/2012).

Kemacetan yang terjadi mulai dari pertigaan Cikopo, Purwakarta, hingga Pamanukan, Subang, sampai Jumat pukul 21.00 belum juga terurai. Pemudik terjebak kemacetan hingga lebih dari 15 jam.

Tidak jalannya skenario pengaturan lalu lintas di wilayah pantai utara (pantura) diduga karena volume kendaraan yang melintas sudah melebihi beban puncak jalur itu. Tahun ini jumlah kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, diperkirakan melonjak 19 persen, dari 4,9 juta unit menjadi 5,9 juta unit.

Skenario membuat contraflow (melawan arus) di ruas Cikopo-Simpang Jomin hingga Pamanukan sejauh 48 kilometer kenyataannya tidak bisa dilakukan karena volume kendaraan dari arah Cirebon juga cukup tinggi.

Antisipasi kedua, polisi menyiapkan jalur alternatif dengan mengarahkan kendaraan keluar Tol Cikampek di Kilometer 66. Namun, upaya ini juga tak terlalu menolong karena kendaraan dari arah Jakarta terus mengalir dan jalur alternatif juga sudah dipadati pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Pemudik yang menggunakan sepeda motor sudah terlihat menyemut mulai dari daerah Bekasi sampai Karawang. Di wilayah ini polisi sudah mencegat pemudik yang mengangkut lebih dari dua penumpang yang kemudian dipindahkan ke bus yang sudah disiapkan secara gratis.

Herman (35), pemudik asal Sunter, Jakarta Utara, mengaku sudah terhadang kemacetan di Cikampek sejak Jumat pukul 01.00 dan baru tiba di Ciasem, Subang, pukul 16.30. Padahal, saat lalu lintas normal, Cikampek-Ciasem dapat ditempuh dalam waktu dua jam.

”Di Simpang Jomin saja lalu lintas tadi tidak gerak, ini kemacetan paling parah selama saya mudik,” kata Herman, saat ditemui di Ciasem, yang sudah tujuh kali mudik ke Brebes.

Andi (24), pemudik sepeda motor tujuan Kebumen, Jawa Tengah, menuturkan, ia terjebak macet di Ciasem sejak Jumat pukul 01.00 hingga selepas subuh. Selama lima jam, ia dan adiknya, Ahmad, terjebak dalam kerumunan pemudik sepeda motor yang seperti tak beranjak.

Sekitar pukul 08.30, ia baru tiba di Cirebon dan beristirahat di rest area Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Plered, Cirebon. ”Benar-benar macet total. Kami lelah sekali,” katanya.

Tidak disiplin

Dalam pengamatan Kompas, yang menggunakan helikopter Basarnas Bolkow BO 105 bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Jumat siang, salah satu persoalan kemacetan adalah ketidakdisiplinan pemudik.

Antrean ratusan sepeda motor yang memasuki sebuah SPBU menjelang Pamanukan telah memacetkan ruas pantura. Kemacetan itu bahkan telah dimulai dari Cikarang berlanjut sampai ke Cikampek, bahkan hingga menjelang Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

Pemudik juga tidak mau diarahkan ke jalur alternatif. Hal ini terlihat ketika dua mobil polisi mengeblok Tol Jakarta-Cikampek di Km 66, pemudik seolah memilih ”memarkir” mobil di tol hingga belasan kilometer daripada beralih melintasi jalur alternatif.

Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Bimo Anggoro Seno mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali melakukan pengalihan jalur atau sistem buka-tutup di Km 66 Tol Cikampek. Namun, hal itu tak mampu meredam arus mudik yang membeludak.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Nasional
    Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

    Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

    Nasional
    TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

    TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

    Nasional
    Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

    Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

    Nasional
    Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

    Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

    Nasional
    BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

    BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

    Nasional
    Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

    Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

    Nasional
    Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

    Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

    Nasional
    Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

    Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

    Nasional
    Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

    Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

    Nasional
    KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

    KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

    Nasional
    Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

    Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

    Nasional
    Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

    Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com