Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Militer Dipecat

Kompas.com - 14/08/2012, 04:52 WIB

kairo, senin - Presiden Mesir Muhammad Mursi memecat dua tokoh petinggi militer, yakni Menteri Pertahanan Hussein Tantawi dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Sami Anan. Mursi juga membatalkan amandemen konstitusi yang memberikan kekuasaan luas bagi para petinggi militer.

Juru bicara presiden Mesir Yasser Ali mengumumkan hal itu di televisi, Minggu (12/8) malam, di Kairo. Presiden pun menunjuk Letnan Jenderal Abdel-Fattah alSissi sebagai menteri pertahanan dan Letnan Jenderal Sidki Sayed Ahmed menggantikan Anan.

Tantawi sebelumnya adalah Ketua Dewan Agung Militer Mesir (SCAF), yang menjalankan pemerintahan sementara di Mesir setelah Presiden Hosni Mubarak lengser, Februari 2011. Sementara Anan adalah wakil Tantawi di SCAF.

Setelah meminta Tantawi dan Anan mengundurkan diri, presiden juga mengangkat seorang hakim senior, Mahmoud Mekki, sebagai wakil presiden. Mekki adalah hakim proreformasi yang secara terbuka menentang kecurangan hasil pemilu Mubarak yang berkuasa selama 29 tahun.

Dalam siaran di televisi, Mursi tampak mengambil sumpah jabatan menteri pertahanan yang baru. Sebagai menteri pertahanan, Sissi bersumpah melindungi negara dan sistem kepresidenan, menghormati konstitusi, membela kepentingan rakyat Mesir, dan perbatasan negara.

Mursi sendiri menegaskan, keputusan yang telah dia ambil tidak bertujuan mempermalukan lembaga atau orang tertentu. ”Keputusan yang telah saya ambil tidak untuk menargetkan orang-orang tertentu, juga tidak dimaksudkan untuk mempermalukan lembaga tertentu, atau untuk suatu tujuan sempit pribadi saya,” tandas Mursi.

Presiden dari kubu Ikhwanul Muslimin ini juga menambahkan, ”Saya tak bermaksud menyampaikan pesan negatif tentang siapa pun. Tujuan saya adalah demi kepentingan negara dan rakyat,” imbuhnya.

Belum diketahui pasti, apakah pengunduran diri yang ”dipaksakan” kepada Tantawi dan Anan akan menimbulkan gejolak di kalangan internal militer Mesir. Meski demikian, pengangkatan dua perwira tinggi yang sebelumnya juga duduk di SCAF kemungkinan besar sebagai bagian strategi Mursi menjaga keseimbangan di tubuh militer juga.

”Pertanyaannya sekarang atas keputusan Mursi ini akankah mengakhiri konflik dan dualisme kekuasaan atau akan ada perlawanan?” kata analis Gamal Abdel-Gawad. Menurut dia, yang pasti langkah Mursi adalah satu ”perubahan besar”.

Ketegangan memuncak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com