Sudan dan Sudan Selatan mencapai kesepakatan terkait perselisihan minyak yang sempat membawa kedua negara dalam jurang peperangan awal tahun ini.
Mereka juga akan membahas jadwal untuk mengembalikan ekspor minyak melalui utara, demikian kata mediator Thabo Mbeki.
Sebelumnya Sudan Selatan menghentikan produksi minyak di bulan Januari setelah gagal mencapai kesepakatan terkait biaya transit dengan tetangganya Sudan di utara.
Perselisihan ini memberi dampak buruk bagi ekonomi kedua negara.
Sebuah tenggat waktu untuk dua negara bertetangga tersebut untuk menyelesaikan perbedaan - termasuk pembayaran perselisihan minyak dan ketidaksepakatan garis perbatasan - berakhir Jumat (3/8/2012) kemarin.
Kesengsaraan ekonomi
Mantan Presiden Afrika Selatan dan mediator Uni Afrika Thabo Mbeki mengatakan semua masalah yang mengemuka telah berhasil diselesaikan, tetapi tidak memberikan penjelasan lanjutan terkait kesepakatan tersebut.
"Kedua belah pihak telah sepakat untuk semua pengaturan keuangan terkait minyak,'' kata wartawan di ibukota Etiopia, Addis Ababa, dimana Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika bertemu.
"Apa yang ada adalah sebuah kesepakatan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembahasan langkah berikutnya terkait kapan perusahaan minyak diminta untuk bersiap kembali berproduksi dan ekspor.''
Sejauh ini kedua negara belum memberikan komentar terkait kesepakatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.