Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Lunasi Obligasi pada Rakyatnya

Kompas.com - 04/08/2012, 02:12 WIB

BUENOS AIRES, JUMAT - Berbeda dengan negara-negara di Eropa yang pusing memikirkan belitan utang, Argentina merayakan pembayaran obligasi terakhirnya, Jumat (3/8). Argentina membayar obligasi yang terakhir jatuh tempo sebesar 2,3 miliar dollar AS. Obligasi ini dibayarkan kepada mereka yang membelinya sekitar 10 tahun lalu.

Perekonomian Argentina sempat terpuruk dan membuat ribuan orang tidak memiliki pilihan lain selain membeli obligasi pemerintah. Ketika itu, pemerintah membekukan deposito berdenominasi dollar AS pada tahun 2002. Pemilik deposito harus memilih, menukar simpanan dollar AS mereka dengan peso yang terdevaluasi atau menerima secarik kertas yang menjanjikan bahwa pemerintah akan membayarkan deposito mereka dengan dollar AS dalam 10 tahun ke depan.

Hanya sedikit orang yang yakin pemerintah dapat memenuhi janji mereka. Argentina pernah mengalami gagal bayar atas obligasi asing senilai 100 miliar dollar AS. Bank-bank ditutup, perekonomian kacau-balau, dan jalan-jalan dipenuhi demonstran. Mereka menyerukan agar petinggi pemerintah diberhentikan. Hasilnya, dalam kurun waktu sekitar 10 tahun, Argentina memiliki lima presiden.

Kemudian, Argentina berbenah. Hampir seluruh utangnya dapat dibayar kembali. Saat ini, sudah 92,4 persen obligasi yang tadinya gagal bayar dapat dibayar kembali. Obligasi itu termasuk yang berbentuk dollar AS senilai 19,6 miliar dollar AS.

Berbunga

Sebagian besar pemegang obligasi pemerintah yang tidak percaya menjual rugi obligasinya. Akan tetapi, seiring dengan pembayaran-pembayaran pemerintah, kepercayaan didapatkan kembali. Bagi orang yang bersabar memegang obligasi tersebut, keuntungan yang didapatkan lumayan, sekitar 28 persen.

”Ini adalah bisnis yang bagus bagi orang yang mendapatkan obligasi pada saat awal dan setia memegangnya,” ujar Jorge Oteiza, pialang obligasi pada Banco Comafi di Argentina.

Presiden Argentina Cristina Fernandez memuji pemerintahnya karena dapat memenuhi janji, sambil mengecam perusahaan finansial multinasional karena krisis utang telah mengacaukan Argentina dan Eropa.

”Ini uang yang harus dikembalikan bank kepada warga Argentina,” kata Fernandez dalam pidatonya dari bursa Buenos Aires. Dengan menunjukkan berbagai grafis dan angka-angka, dia berpendapat pemerintahannya telah memperlihatkan kepada dunia bagaimana bangkit dari gagal bayar tanpa melakukan program pengetatan anggaran, menumbuhkan perekonomian, sekaligus memperkuat jaring pengaman sosial.

”Pelunasan utang ini memberikan kepada kita kemerdekaan yang besar dari aktivitas pasar,” ujarnya, disambut tepukan tangan dari ratusan tamu di bursa.

Utang valuta asing Argentina turun dari semula 166 persen dari produk domestik bruto (PDB) akhir 2002, menjadi 42 persen PDB pada akhir 2011, kata Ramiro Castineira dari perusahaan konsultasi Econometrica.

”Jika sebelumnya utang itu beban berat di pundak, sekarang hanya seperti tas jinjing. Utang itu tidak lagi menghambat perekonomian,” katanya.

Dalam nominal, utang bertambah selama periode sama dari 137 miliar dollar AS menjadi 179 dollar AS. Ekonom mengatakan, angka ini menyesatkan karena pemerintah tidak mau menggunakan pembayaran dengan dollar AS pada utang lainnya. (AP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com