Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Italia Turun

Kompas.com - 14/07/2012, 02:30 WIB

Milan, Jumat - Pemeringkat Moody’s Investor Service dengan mengejutkan memangkas peringkat utang Italia. Penurunan peringkat ini bisa membuat investasi asing keluar dari Italia. Untungnya, keputusan Moody’s ini tidak langsung berpengaruh pada lelang obligasi Italia, Jumat (13/7).

Moody’s di Milan menurunkan peringkat utang Italia menjadi Baa2, hanya dua level di atas status sampah. Moody’s sebenarnya memuji komitmen Perdana Menteri Italia Mario Monti dalam melakukan reformasi fiskal dan melakukan konsolidasi struktural.

Namun, kondisi politik menjelang pemilu tahun 2013 menjadi perhatian lembaga pemeringkat tersebut. Moody’s memperingatkan, mereka akan menurunkan lagi peringkat utang Italia jika pemerintahan Italia yang baru tidak dapat mendesak perubahan yang signifikan.

”Prospek negatif mencerminkan pandangan kami bahwa risiko untuk mengimplementasikan reformasi ini masih tetap substansial. Tambah lagi kondisi makroekonomi yang menurun, yang membuat program pengetatan dan reformasi bertambah buruk di masyarakat. Iklim politik, khususnya pemilu pada tahun 2013, juga menjadi risiko implementasi tersebut,” ungkap Moody’s.

Penurunan peringkat ini membuat marah para politisi dan ekonom Italia. Menteri Perindustrian Italia Corrado Passera mengatakan bahwa penurunan itu tidak memiliki justifikasi dan menyesatkan.

Komisi Eropa mengkritik langkah Moody’s yang menurunkan peringkat utang Italia. Menurut Komisi Eropa, waktu penurunan peringkat tersebut tidak tepat. Penurunan peringkat itu juga bersamaan dengan lelang obligasi Italia.

Lelang obligasi

Pada hari yang sama, Italia juga melelang obligasi berjangka 10 tahun dan 3 tahun berjumlah 5,2 miliar euro. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sebesar 6,04 persen, naik 13 basis poin. Adapun obligasi bertenor 5 tahun memiliki imbal hasil 5,55 persen, naik 15 basis poin.

Selisih antara obligasi Italia dan obligasi Jerman yang sama- sama bertenor 10 tahun masih sebesar 480 basis poin. Hal ini menandakan bahwa obligasi Italia tidak aman. Federico Ghizzoni, pemimpin eksekutif bank terbesar Italia, UniCredit, menyatakan bahwa level tersebut tidak stabil.

Awal pekan ini, Monti sempat menyatakan, Italia mungkin tertarik menggunakan dana talangan untuk membantu pasar obligasinya. Menurut Moody’s, jika langkah ini dilakukan, tidak tertutup kemungkinan peringkat Italia akan diturunkan lagi.

Perekonomian Italia diperkirakan terkontraksi sebesar 2 persen, faktor ini juga semakin membuat implementasi reformasi menjadi lebih sulit.

Saat ini, investor asing menguasai sepertiga surat utang Italia. Jumlah ini turun dari 40 persen pada tahun lalu. Data dari asosiasi perbankan juga memperlihatkan bahwa deposito asing turun 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Pemilu

Para analis ekonomi menyatakan, ketidakpastian politik sebelum pemilu merupakan risiko utama untuk Italia. Warga sudah frustrasi dengan program pengetatan, sementara sistem kepartaian yang lemah dan terpecah belah menimbulkan sentimen anti-Eropa.

Kondisi itu meroketkan popularitas partai populis Gerakan Lima Bintang, yang dimotori komedian Beppe Grillo. Adapun Monti, teknokrat yang dihormati, yang November lalu diminta membawa Italia keluar dari jurang krisis, sudah menyatakan tak akan mencalonkan diri lagi tahun depan.

Mantan PM Silvio Berlusconi, yang sebelumnya menghindari sorotan media setelah digantikan Monti, pekan ini mengumumkan akan kembali mencalonkan diri sebagai kandidat kubu kanan- tengah. Kembalinya Berlusconi turut mengeruhkan prospek politik negeri itu. Dalam beberapa komentarnya, pemilik klub sepak bola AC Milan itu memperlihatkan sikap anti-Eropa, dan mengkritik kebijakan pengetatan anggaran Monti.

Berlusconi, yang sudah tiga kali menjadi PM, secara terbuka juga mempertanyakan keuntungan Italia tetap dalam zona euro. (reuters/afp/joe/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com