Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Sahabat Assad Membelot

Kompas.com - 06/07/2012, 22:56 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com - Seorang jenderal Suriah, yang dikenal dekat dengan Presiden Bashar al-Assad dan keluarga, membelot, kata satu sumber yang dekat dengan rezim itu kepada AFP, Jumat (6/7/2012). Pembelotan ini merupakan pukulan terbaru bagi Assad.

"Jenderal Munaf Tlass membelot tiga haru lalu," kata sumber yang menolak disebut namanya itu.

Tlass, adalah perwira tertinggi militer yang meninggalkan rezim Assad, kini dalam perjalanan ke Perancis untuk bergabung dengan istri dan saudara perempuannya, Nahed Ojjeh. Ojjeh merupakan janda miliarder pedagang senjata Arab Saudi Akrab Ojjeh, ungkap sumber itu.

Perancis, yang menjadi tuan rumah pertemuan 100 negara yang tergabung dalam "Sahabat-sahabat Suriah" pada Jumat, membenarkan pembelotan itu.

"Seorang pejabat senior rezim Suriah, seorang komandan Garda Republik, telah membelot dan kini sedang menuju Perancis," ucap Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius dalam sebuah konferensi pers. Namun Fabius tidak terang-terangan menyebut nama Tlass.

Jenderal Tlass, yang kini berusia akhir 40 tahunan, merupakan anggota lingkaran dalam rezim Assad, dan merupakan teman masa kecil Bashar al-Assad.

Seorang jenderal di pasukan elit Garda Republik yang bertugas melindungi rezim, Tlass adalah putra mantan menteri pertahanan Mustafa Tlass, teman dekat mendiang ayah Hafez al-Assad, ayah Bashar.

Keluarga Tlass adalah warga Sunni yang berasal dari Kota Rastan, yang kini dikuasai pemberontak. Saat ini kota di Provinsi Homs itu tengah dikepung dan dibombardir oleh pasukan pemerintah.

Tlass sesungguhnya telah tersisih dari rezim itu sejak lebih dari setahun lalu setelah dianggap tidak bisa diandalkan.

Menurut sumber yang dekat dengan Damaskus, Tlass mengupayakan sejumlah rekonsiliasi antara para loyalis rezim dengan para pemberontak di Rastan dan Provinsi Daraa. Namun upayanya tidak berhasil.

Beberapa bulan kemudian dia menanggalkan seragam militernya dan memilih berpakaian sipil. Dia lalu tinggal di Damaskus serta membiarkan jenggot dan rambutnya panjang.

Sebuah sumber lain di Damaskus mengatakan, bahwa hubungan Tlass dengan rezim tidak bisa diperbaiki setelah serangan gencar militer terhadap distrik Baba Amr di Homs yang menewaskan ratusan orang pada Februari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com