Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Yakin Permintaan Pesawat Akan Menguat

Kompas.com - 04/07/2012, 09:24 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Boeing memprediksi, selama 20 tahun ke depan, pasar pesawat baru naik dan mencapai nilai  4,5 triliun dollar AS. Kenaikkan permintaan pesawat di dorong oleh kenaikkan permintaan pesawat di China, India dan negara berkembang lainnya.

Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) ini memprediksi, maskapai penerbangan di seluruh dunia akan membeli 34.000 pesawat baru dalam dua dekade berikutnya. Sekitar sepertiga dari pesawat tersebut akan dibeli oleh maskapai yang beroperasi di Asia Pasifik, diikuti Eropa dan Amerika Utara.

Boeing memperkirakan, lalu lintas penerbangan akan tumbuh 5 persen per tahunnya selama dua dekade nanti. Sementara lalu lintas akan kargo tumbuh lebih cepat hingga 5,2 persen per tahun.

Sementara itu, bisnis penerbangan murah diperkirakan akan tumbuh lebih cepat. Selain itu, banyak maskapai akan melakukan peremajaan pesawat tua yang boros dengan pesawat baru yang lebih ramping.

Boeing memperkirakan, pergantian pesawat baru bisa mencapai 41 persen dari total pengiriman baru di dua dekade ke depan. "Pasar penerbangan di dunia lebih luas, lebih banyak dan lebih beragam dari yang pernah kami lihat," kata Randy Tinseth, wakil presiden pemasaran Boeing Commercial Airplanes.

"Pertumbuhan kuat di Cina, India dan pasar negara berkembang lainnya merupakan faktor utama kenaikan pengiriman 20 tahun ke depan," kata perusahaan itu.

Boeing memperkirakan, permintaan kuat datang untuk seri Boeing 737 generasi Boeing Max 737 yang dijadwalkan terbang perdana pada tahun 2016.

Sementara pesawat berbadan lebar, mereka seperti Boeing 787 Dreamliner, diharapkan bisa terjual senilai  2,5 triliun dollar AS yang 40 persen permintaan yang datang dari Asia.

Saat ini Boeing memangkas proyeksinya karena lesunya pasar. Tapi Boeing masih mengharapkan armada angkutan dunia naik dua kali lipat dari 1.740 pesawat saat ini menjadi 3.200 pesawat dalam waktu 20 tahun. "Pasar Itu akan datang kembali ketika ekonomi kembali," kata Tinseth. (Asnil Bambani Amri/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com