Ikhwanul Muslimin (IM) mengeluarkan instruksi kepada semua kantor cabang IM di seluruh Mesir untuk mengerahkan massa menuju Alun-alun Tahrir di Kairo dan alun-alun di kota-kota lain guna berunjuk rasa secara terbuka. Kemah-kemah tempat menginap para pengunjuk rasa kembali bermunculan di Alun-alun Tahrir.
Sejumlah kekuatan politik lain, seperti Gerakan Pemuda 6 April, Koalisi Pemuda Revolusi, Sosialis Revolusioner, dan gerakan islamis Salafi ikut berunjuk rasa bersama IM. Demikian dilaporkan wartawan Kompas
Sebaliknya, militer mengerahkan kendaraan pengangkut pasukan dan kendaraan lapis baja di beberapa jalan utama di Kairo dan kota-kota lain.
Militer melakukan pengamanan ketat terhadap gedung-gedung pemerintah, penjara-penjara, kantor-kantor polisi, bandar udara, dan pelabuhan.
Sumber militer mengancam akan memberlakukan larangan keluar rumah jika terjadi anarki setelah pengumuman hasil final pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua.
Komisi Tinggi Pemilu Mesir telah menunda pengumuman hasil final itu dari hari Kamis menjadi hari Minggu untuk mendapat waktu lebih banyak lagi dalam memeriksa surat pengaduan yang diajukan dua calon presiden (capres) yang bertanding itu.
Sekretaris Jenderal Komisi Tinggi Pemilu Hatem Begato mengungkapkan, KPU kini tengah memeriksa 440 surat pengaduan terkait pelaksanaan pemilu dari kedua capres.
Ia mengatakan, berita yang beredar saat ini tentang kemenangan capres tertentu dan kekalahan capres yang lain adalah tidak benar, dan pihaknya juga tidak terperangkap dengan angka-angka yang beredar saat ini.
Begato menegaskan, hanya hasil penghitungan Komisi Tinggi Pemilu sebagai satu-satunya hasil yang sah dan bisa dijadikan pegangan.