Jakarta, Kompas -
”Belum bisa diprediksi apakah badai tropis itu akan berdampak seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni banjir berbulan-bulan seperti terjadi di Bangkok. Tetapi, terhadap Indonesia, badai Guchol saat ini memberikan dampak hujan ringan sampai sedang di Maluku dan Papua Barat,” kata Kepala Subbidang Siklon Tropis pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Fachri Radjab, Minggu (17/6), di Jakarta.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, badai tropis Guchol menimbulkan gelombang laut tinggi di Maluku. Kapal Motor Putri Ayu pada Minggu pukul 01.00 WIT tenggelam di Laut Alang Pantai, Kabupaten Maluku Tengah.
KM Putri Ayu membawa kebutuhan pokok dan 27 anak buah kapal. Diberangkatkan Sabtu malam dari Kota Ambon menuju Nambole, Kabupaten Buru Selatan. Menurut Sutopo, beberapa awak kapal bisa diselamatkan. Beberapa lain masih dicari.
Posisi pusat badai tropis Guchol Minggu pada koordinat 17,2 Lintang Utara dan 127,6 Bujur Timur. Arah geraknya ke barat laut dengan perkiraan kecepatan 27 kilometer per jam. Kekuatan angin yang ditimbulkan mencapai 185 kilometer per jam.
Intensitasnya diprediksikan meningkat dalam 24 jam ke depan. Sejumlah perairan, seperti Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Maluku bagian utara, dan perairan utara Pulau Halmahera, diperkirakan mengalami gelombang setinggi 2-3 meter.