Perahu-perahu itu mengangkut sedikitnya 700 orang. Setelah diberi makanan dan bahan bakar, para pengungsi tersebut dipaksa berlayar kembali begitu air pasang.
Langkah Banglades itu memicu banyak kecaman. Pemerintah Amerika Serikat pada Rabu lalu mendesak Dhaka menghormati kewajiban internasional mereka dalam menangani pengungsi, sesuai dengan konvensi internasional mengenai penanganan pengungsi.
”Kami cemas dengan cara Pemerintah Banglades menangani pengungsi Rohingya,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Dari Geneva, Swiss, tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi menekankan pentingnya penyelesaian politis jika semua pihak ingin adanya penyelesaian yang bersifat permanen.