Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi Bisa Berpidato Nobel Setelah 21 Tahun

Kompas.com - 14/06/2012, 10:57 WIB

Pernyataannya itu menyentuh setiap orang yang menghadiri upacara yang digelar di Balai Kota Oslo tersebut. "Saat mendengarkan Alex, Ratu Sonja dan perdana menteri (saat itu) Gro Harlem Brundtland, yang juga ibu, menangis. Begitu juga orang-orang lain," kenang Lundestad.

Khawatir dengan nasib Suu KYi, masyarakat internasional meningkatkan upaya pembebasannya. Berbagai cara dilakukan. Dari seruan para pemimpin dunia, ancaman boikot ekonomi, serta memberi berbagai penghargaan pada Suu Kyi. Namun semua itu tidak membuahkan hasil.

"Dia (Suu Kyi) akan makin terancam jika dia tidak menerima Nobel," lanjut Jagland.

Seiring gelombang reformasi politik di Myanmar, Suu Kyi akhirnya dibebaskan tahun lalu, setelah dia menjalani total 15 tahun dalam tahanan rumah.

Kini Suu Kyi menjadi seorang anggota parlemen. Dia juga bisa menyampaikan pidato penerimaan Nobel, seperti para penerima Hadiah Nobel lainnya, pada Sabtu ini, tiga hari menjelang ulang tahunnya yang ke-67.

"Ini menjadi pelajaran tentang optimisme," kata Lundestad. "Ini (kisah Suu Kyi) menunjukkan, dalam jangka panjang, Anda tidak bisa melawan kehendak rakyat."

Setelah Suu Kyi, tinggal seorang penerima Nobel yang belum bisa menerima penghargaannya, yaitu pembangkang China Liu Xiaobo, yang mendapat penghargaan itu pada 2010. Liu Xaiobo kini masih dipenjara pemerintah China.

"Saya berharap dia tidak membutuhkan 21 tahun untuk menerima penghargaannya," ujar Jagland.

"Namun kasus Aung San Suu Kyi menjadi sebuah sinyal penting yang menunjukkan bahwa cepat atau lambat, para pendukung demokrasi akan menang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com