Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Politik Terpolarisasi

Kompas.com - 29/05/2012, 02:12 WIB

Wakil Ketua Partai Nur Sayyid Mustafa meminta Mursi menyusun konsep lembaga kepresidenan, wakil presiden, dan tim pembantu, serta program kerjanya sehingga bisa lebih menjamin dukungan semua kekuatan politik.

Dalam kesempatan terpisah, para wakil dari 21 partai politik meminta pembubaran IM dan pembentukan lembaga kepresidenan sipil yang terdiri dari tokoh-tokoh revolusi dan para pemuda, dengan imbalan dukungan mereka terhadap Mursi.

Partai-partai politik itu juga siap mendukung Shafik jika ia bersedia melaksanakan tujuan revolusi dan memutus total hubungan dengan rezim Mubarak.

Sejumlah partai kecil, yang di era rezim Hosni Mubarak menjadi partai oposisi boneka, menyatakan mendukung Shafik.

Partai liberal Wafd dan partai sosialis Tajammu’ menyatakan bersedia berdialog dengan Shafik untuk membahas berbagai kemungkinan transaksi politik sebagai imbalan dukungan pada putaran kedua.

Dua capres yang sempat dianggap sebagai kandidat kuat, Amr Mousa dan Abdul Munim Abul Futuh, menolak memberikan dukungan kepada para capres yang lolos ke putaran kedua.

”Kembali ke rezim lama tidak bisa diterima. Begitu pula dengan mengeksploitasi agama dalam politik,” ujar Mousa, mengacu kepada Shafik yang dianggap bagian dari rezim lama, dan Mursi yang mewakili kelompok islamis.

Abul Futuh juga menekankan pentingnya rakyat Mesir tak mendukung capres yang berasal dari rezim lama.

Koordinator kampanye Mursi, Yasser Ali, membantah kabar Mursi sudah menawarkan jabatan wapres kepada Sabahi atau Abul Futuh. (AFP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com