Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Penarikan Pasukan NATO Disepakati

Kompas.com - 22/05/2012, 11:44 WIB

Pertemuan pemimpin NATO di Chicago mendorong rencana pengalihan komando pertempuran ke pasukan Afganistan pada pertengahan 2013.

KTT ini juga mengkonfirmasikan pasukan tempur NATO akan ditarik pada akhir tahun 2014, dengan menyisakan sejumlah unit pelatihan.

Presiden AS Barack Obama berjanji: ''Di saat warga Afganistan bangkit, mereka tidak akan berdiri sendiri''.

NATO juga mengatakan optimistis bahwa Pakistan akan membuka kembali jalur persediaan yang ditutup setelah serangan udara AS menewaskan 24 tentara Pakistan pada tahun 2011 lalu.

Pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh pemimpin dari 50 negara, termasuk 28 anggota NATO serta Presiden Afganistan Hamid Karzai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.

Pernyataan dalam KTT NATO menekankan bahwa pengalihan keamanan ke pasukan Afganistan ''tidak dapat diubah'' dan misi tempur akan tetap berakhir di penghujung tahun 2014, ketika 13.000 pasukan pimpinan NATO meninggalkan Afganistan.

Meski demikian Presiden AS menekankan bahwa bantuan bagi Afganistan akan terus berlanjut.

Dia mengatakan ''NATO akan melanjutkan dukungan untuk pasukan Afganistan di saat mereka tumbuh semakin kuat''.

''Pasukan Afganistan tidak pernah akan siap jika mereka tidak memulai untuk mengambil tanggung jawab.''

''Ini adalah sebuah proses dan kadang proses yang berantakan,'' tetapi dia menambahkan ''koalisi berkomitmen untuk bertanggung jawab mengakhiri perang di Afganistan''.

Meski jadwal pengalihan pasukan beresiko, Obama meyakini bahwa hal itu ''layak dan bertanggung jawab''.

Lebih dari 10 tahun setelah AS menggulingkan rezim Taliban, kekerasan masih berlanjut di Afganistan.

Berdasarkan data PBB, angka kematian akibat kekerasan di Afganistan mencapai 3.031 di tahun 2011 - kebanyakan korban akibat militansi.

'Jalur benar'

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menyinggung pertanyaan besar terkait pendanaan pasukan keamanan Afganistan pasca-2014, dia menyangkal bahwa KTT ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah ikrar.

Dia mengaku senang dengan sejumlah negara yang memberikan janji baru dan membantah akan ada kekurangan dalam pendanaan bantuan.

Rasmussen mengatakan, "Kami berada di jalur yang benar untuk mencapai sekitar 4 miliar dollar AS per tahun untuk membiayai pasukan keamanan Afganistan - itu adalah cerita yang positif.''

Dan terkait dengan jalur persediaan Pakistan, Rasmussen membantah bahwa kedatangan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari adalah untuk mencapai kesepakatan terkait dengan jalur tersebut.

''Kami tidak mengharapkan sebuah kesepakatan terkait rute transit Pakistan bisa dicapai dalam KTT kali ini,'' katanya.

''Kami ingin adanya pembukaan kembali jalur tersebut secepatnya... jalur yang melalui Pakistan adalah sangat penting dan saya mengharapkan adanya pembukaan rute transit dalam waktu dekat,'' tambah Rasmussen.

Obama mengkonfirmasikan hal ini dengan mengatakan, ''Kami tidak berharap isu jalur persediaan akan tercapai tetapi kami mencapai kemajuan yang baik.''

Sementara Perdana Menteri Inggris menyebut situasi tentang jalur persediaan ini ''bikin frustasi'' meski dia yakin jalur persediaan bagi pasukan NATO ke Afganistan yang melalui Pakistan tersebut akan dibuka kembali ''walau tidak terjadi hari ini''.

Menurut Rasmussen penutupan jalur tersebut sejauh ini tidak memiliki dampak yang besar bagi operasi NATO tetapi akan menjadi tantangan logistis ketika penarikan pasukan dimulai.

Sedangkan Presiden Zardari mengatakan bahwa pemerintahannya terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan NATO terkait dengan rute persediaan ini.

Obama, yang bertemu singkat dengan Zardari mengakui bahwa ada ketegangan dengan Pakistan ''dalam beberapa bulan terakhir''.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com