Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TAJUK RENCANA

Kompas.com - 19/05/2012, 02:09 WIB

Permendagri itu antidemokrasi dan selayaknya ditinjau ulang atau ditempuh langkah uji materi ke Mahkamah Agung. Pedoman soal ormas seharusnya menunggu selesainya revisi UU Ormas yang sedang dibahas DPR agar sejalan dengan iklim demokrasi dan hak asasi manusia.

***

Obama, KTT G-8, dan NATO

Urusan Grup 8 dan NATO memang jauh berbeda, tetapi kali ini kebetulan pemimpin kedua blok itu bisa berkumpul di Amerika Serikat akhir pekan ini.

Yang diuntungkan adalah Presiden AS Barack Obama yang tahun ini akan menghadapi pemilihan presiden. Melalui kedua KTT itu setidaknya ia bisa menunjukkan kepemimpinan AS untuk urusan dunia yang penting.

Semula, kedua KTT diselenggarakan di Chicago, tetapi pada Maret Obama menyetujui pemindahan KTT G-8 ke Camp David, Maryland. Hal ini semula dimaksudkan untuk memfasilitasi Presiden Vladimir Putin yang bersedia hadir untuk KTT G-8, tetapi tak bersedia hadir di KTT NATO. Kita tahu, Putin menentang rencana NATO menggelar sistem pertahanan rudal di Eropa. Namun, Putin mengabarkan, ia juga mengurungkan kehadiran di KTT G-8.

Di luar ketidakhadiran Putin, pengamat meyakini, fokus pertemuan G-8 tak lain adalah krisis zona euro. Krisis tampak tengah memuncak dengan kondisi Yunani yang oleh sejumlah kalangan disebut berada di tubir kebangkrutan. Banyak negara khawatir atas apa yang akan terjadi di Yunani.

Sikap AS jelas meski kesehatan ekonomi AS bergantung pada kestabilan Eropa. Presiden Obama tegas menyatakan, ia tak punya minat mengucurkan dana talangan untuk menanggulangi krisis di Eropa. Yang paling bisa ia tawarkan adalah menjadi fasilitator untuk membujuk negara Eropa yang kesulitan agar mau menerima program pengencangan ikat pinggang.

Pertemuan Obama dengan presiden baru Perancis bakal menarik. Sebagai pemimpin dari Partai Sosialis, Francois Hollande dilihat punya pandangan lain dengan pendahulunya. Obama diduga akan ikut mengingatkan pemimpin baru Perancis bahwa Eropa tidak bisa sepenuhnya meninggalkan pemangkasan anggaran.

Sementara itu, untuk KTT NATO, salah satu topik hangat adalah soal bantuan bagi Afganistan. AS dan Inggris optimistis dengan kondisi Afganistan sehingga perlu diberi dukungan dana keamanan. Sebaliknya, sebagian besar anggota NATO menilai kondisi Afganistan masih parah. Dalam bidang keamanan, misalnya, selain masih harus menghadapi ancaman Taliban, pemerintahan Presiden Hamid Karzai kini juga menghadapi bangkitnya kembali milisi berbasis etnik di sebagian besar penjuru negeri.

Negara Eropa kontinental dalam NATO mempertanyakan manfaat dukungan dana lebih jauh, seperti diusulkan AS dan Inggris, lebih-lebih ketika mereka sendiri dewasa ini sedang menghadapi masa sulit.

Dengan perspektif itulah kita melihat agenda pertemuan G-8 dan NATO di AS sangat padat. Apabila Presiden Obama ingin mendapatkan nilai plus dari kedua pertemuan, tentu tolok ukurnya bukan saja dari penyelenggaraan yang berlangsung sukses di AS, melainkan juga dari luaran KTT yang bermanfaat bagi penyelesaian masalah yang dihadapi, baik oleh G-8 maupun NATO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com