Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, SBY Terima Kim Yong Nam di Istana

Kompas.com - 14/05/2012, 21:25 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), Kim Yong Nam, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/5/2012), pukul 10.00. Kedua pemimpin akan melakukan pertemuan bilateral guna membahas memperkuat hubungan Indonesia-Korea.

Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah mengatakan, selain membahas langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama bilateral, Presiden Yudhoyono dan Kim akan membicarakan masalah geopolitik di kedua kawasan.

"Indonesia telah memiliki hubungan baik dengan RDRK sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1961. Pertemuan bilateral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Kim Yong Nam akan menjadi kesempatan baik bagi kedua negara untuk mempererat persahabatan antara kedua bangsa," kata Faiza kepada para wartawan, Senin (14/5/2012).

Kunjungan ini merupakan kedatangan Kim yang ketiga kalinya terkait kapasitasnya sebagai Presiden RDRK. Indonesia sendiri telah memiliki hubungan erat dengan Korut sejak era Presiden Sukarno pada 1950-an. Pada kunjungan sejak 13-16 Mei ini, Kim didampingi tiga orang delegasi setingkat menteri. Dua di antaranya adalah Ketua Komisi Investasi Ri Kwang-Gun dan Menteri Perindustrian An Jong-Su.

Pada Selasa malam nanti, Presiden akan menggelar jamuan makan malam kenegaraan (state dinner) untuk Kim. Jamuan makan kenegaraan ini turut dihadiri jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat negara lainnya.

Selain bertemu Presiden, Kim akan bertemu Wakil Presiden Boediono serta Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Sebelum ke Indonesia, Kim mengawali lawatannya ke Singapura. Kantor Berita Bloomberg mengatakan, kunjungan orang tertinggi kedua di Korut ini mungkin bertujuan mencari dukungan dari kedua negara untuk meningkatkan perekonomian negaranya.

"Kim merupakan cerminan wajah Korea Utara dan kunjungannya mungkin merupakan cara Korut untuk mempelajari perekonomian kedua negara," kata analis IBK Economic Research Institute, Cho Bong Hyun.

Menurut Cho, Korut dapat belajar dari perekonomian Indonesia yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com