Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korea Utara Diundang SBY ke Indonesia

Kompas.com - 13/05/2012, 12:32 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea Kim Yong Nam akan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, 13-16 Mei 2012, atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kunjungan itu adalah kunjungan yang ketiga bagi Yong Nam, dalam kapasitas sebagai Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea  (RDRK).

Dalam kunjungan kali ini Yong Nam akan didampingi tiga orang delegasi setingkat menteri.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Minggu (13/5/2012), dalam siaran persnya.

Yong Nam dijadwalkan bertemu bilateral dengan Presiden Yudhoyono, Selasa (15/5/2012), dan diikuti jamuan santap malam kenegaraan.

Yong Nam juga dijadwalkan bertemu dengan Ketua MPR, Ketua DPR, dan Wakil Presiden RI.

 "Indonesia punya hubungan baik dengan RDRK sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara tahun 1961. Pertemuan bilateral akan menjadi kesempatan baik bagi kedua negara mempererat persahabatan," ujarnya.

Kesempatan pertemuan bilateral Presiden Yudhoyono dan Presiden Kim Yong Nam juga, menurut Faizasyah, akan dimanfaatkan untuk membahas masalah geopolitik di kawasan.

Lebih lanjut dari informasi yang diterima Kompas, rombongan Yong Nam akan tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.00, Minggu (13/5/2012). Senin besok, Yong Nam juga diagendakan berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com