JAKARTA, KOMPAS.com - Khawatir menimbulkan kerusuhan, aparat kepolisian mengerahkan Intel pada acara diskusi buku berjudul "Allah, Liberty, and Love" karya Irshad Manji yang digelar di kantor AJI di Kalibata Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2012).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan Intel tersebut hanya bertugas untuk mengamati acara diskusi di lokasi. Harapannya, diskusi tersebut tidak menimbulkan keresahan warga sekitar seperti di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Itu sudah sewajarnya tugas kami mengamankan lokasi acara. Bahkan tidak hanya Intel, kami juga menyebar Sabara dan lain-lain. Ini demi keamanan semua," kata Kombes Pol Rikwanto kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (5/5/2012).
Namun acara yang digelar di AJI Jakarta ini tidak mengalami pembubaran seperti yang terjadi di Teater Salihara Jakarta, Jumat (4/5/2012) malam. Hal itu disebabkan narasumber utama Irshad Manji dikabarkan sengaja tidak dihadirkan di acara tersebut.
"Masalahnya ada di Irsyad Manji. Dia 'kan tokoh pergerakan yang cukup membawa isu sensitif dalam bukunya. Kalau di diskusi tersebut, 'kan tidak ada dia (Irsyad Manji). Sehingga diperbolehkan," katanya.
Pihak kepolisian menganggap perlu untuk membubarkan diskusi di Teater Salihara karena pihak panitia tidak melakukan pemberitahuan ke pihak kepolisian. Selain itu, narasumber yang dihadirkan merupakan tokoh pergerakan transeksual yang dikhawatirkan mengganggu ketertiban dan keamanan warga.
"Sementara di lokasi AJI Jakarta, narasumbernya lain. Jadi cukup diawasi saja," jelasnya.
Padahal pantauan Kompas.com di lokasi acara, Irsyad Manji juga datang pada acara tersebut. AJI Jakarta pada Sabtu malam ini menghadirkan diskusi "Media dan Liputan Agama" dengan narasumber Endi Bayuni dan Novri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.