Sementara itu, Global Times mengatakan, Kedubes AS sudah membawa kesulitan bagi diri sendiri. Media yang berhaluan nasionalis itu membela catatan HAM China.
"Kemajuan HAM tidak bisa diwujudkan dalam satu malam melalui satu keputusan politik," tulisnya.
Sebagai aktivis, Chen Guangcheng dikenal secara internasional karena perjuangannya mengungkap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan atas nama kebijakan "satu anak" di Shandong. Pelanggaran itu antara lain sterilisasi dan aborsi paksa.
Chen mencapai ketenaran di seluruh dunia karena karyanya membantu untuk mengekspos pelanggaran di bawah China "satu anak" kebijakan populasi kontrol di Shandong, termasuk sterilisasi paksa dan akhir jangka aborsi.
Dia dipenjara selama empat tahun dan dikenai tahanan rumah tidak resmi setelah dia dibebaskan dari penjara pada 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.