Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Chen, Media China Gencar Kecam AS

Kompas.com - 04/05/2012, 12:11 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Media Pemerintah China mengatakan, Jumat (4/5/2012), bahwa Chen Guangcheng merupakan "pion" dari Amerika Serikat dan mengecam diplomat AS karena melindunginya.

Chen kabur dari tahanan rumah pekan lalu dan berlindung di Kedubes AS sebelum meninggalkannya pada Rabu (2/5/2012). Namun, setelah itu dia berubah pikiran dan meminta pergi ke AS.

"Chen Guangcheng tidak mewakili banyak orang, dia benar-benar mewakili kepentingan orang-orang di balik layar, kekuatan Barat yang anti-China," kata media yang didukung pemerintah Beijing Daily dalam tajuknya.

"Chen Guangcheng sudah menjadi alat dan pion politisi Amerika untuk mencemarkan nama baik China," katanya.

Surat kabar itu juga mengecam Dubes AS untuk China, Gary Locke, karena terlibat dalam masalah Chen. Beijing Daily menuduh Locke "bersiasat" dan bertindak melampaui kewenangan diplomatiknya.

"Yang kami lihat, (Locke) pada dasarnya bukan seorang duta besar ke China yang penuh kehati-hatian, melainkan politisi AS yang berniat memancing di air keruh perbedaan," tulis surat kabar.

"Jika (Locke) benar-benar ingin menjadi duta yang baik untuk China, ia harus lebih serius dan berhati-hati."

Pemerintah China telah menuntut permintaan maaf dari AS atas yang disebutnya "campur tangan" urusan dalam negerinya.

Surat kabar lainnya, China Daily, mengatakan, AS menggunakan kasus Chen untuk "mencemarkan" China dan mengabaikan kemajuan di bidang hak asasi manusia di negara itu.

"Ini tidak adil bagi sebagian orang Barat untuk menggunakan kasus tertentu seperti Chen untuk menyerang kondisi HAM secara umum China, terutama karena negara (China) bertekad untuk maju," tulis China Daily dalam sebuah opini.

Sementara itu, Global Times mengatakan, Kedubes AS sudah membawa kesulitan bagi diri sendiri. Media yang berhaluan nasionalis itu membela catatan HAM China.

"Kemajuan HAM tidak bisa diwujudkan dalam satu malam melalui satu keputusan politik," tulisnya.

Sebagai aktivis, Chen Guangcheng dikenal secara internasional karena perjuangannya mengungkap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan atas nama kebijakan "satu anak" di Shandong. Pelanggaran itu antara lain sterilisasi dan aborsi paksa.

Chen mencapai ketenaran di seluruh dunia karena karyanya membantu untuk mengekspos pelanggaran di bawah China "satu anak" kebijakan populasi kontrol di Shandong, termasuk sterilisasi paksa dan akhir jangka aborsi.

Dia dipenjara selama empat tahun dan dikenai tahanan rumah tidak resmi setelah dia dibebaskan dari penjara pada 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com