Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibicarakan, Suaka untuk Aktivis China

Kompas.com - 30/04/2012, 15:44 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Para pejabat Amerika Serikat dan China dilaporkan tengah membicarakan kemungkinan suaka ke AS bagi aktivis Chen Guangcheng yang kabur dari tahanan rumah. Persetujuan soal itu diharapkan rampung sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton ke Beijing pekan ini.

Hal itu dikatakan oleh organisasi penyokong HAM AS ChinaAid, Senin (30/4/2012). Menurut Bob Fu dari ChinaAid, China dan AS bermaksud mencari kesepakatan soal nasib Chen sebelum pertemuan tahun tingkat tinggi dengan Hillary Clinton dan para pejabat AS lainnya dimulai di Beijing, Kamis (3/5/2012).

"Para petinggi China ingin keputusan diambil segera, kemungkinan dalam 24 atau 48 jam mendatang," kata Fu, yang mengutip sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah China dan AS.

"Hal ini benar-benar bergantung pada kemauan China untuk memfasilitasi keluarnya Chen (dari China)," lanjutnya.

Chen merupakan pembangkang yang sangat dikenal di China. Dia membuat marah para pemerintah lokal karena mengungkap aborsi paksa pada warga.

Sepekan lalu dia melakukan tindakan berani dengan kabur dari rumah tempat dia menjadi tahanan bersama keluarganya. Para aktivis China mengatakan, Chen kini berada di bawah perlindungan para diplomat AS di Beijing.

Kedubes AS di Beijing menolak berkomentar, baik soal situasi Chen ataupun pembicaraan yang melibatkan Asisten Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell.

Situasi dengan Chen ini dianggap mempersulit hubungan AS dengan China yang selama ini tidak terlalu mulus. Kedua negara menginginkan pembicaraan tahunan,yang selama ini dikenal sebagai dialog strategis dan ekonomi.

Bagi China, Chen menjadi isu sangat sensitif karena aktivis yang tunanetra itu mendapat simpati karena kegigihannya berjuang di tengah keterbatasan fisik.

Meskipun Beijing tidak suka terlibat tawar menawar dengan Washington dalam soal hak asasi manusia, membiarkan Chen keluar negeri sama dengan "membuang" duri dalam hubungan kedua negara.

Fu mengaku pernah menawarkan bantuan pada Chen untuk meninggalkan China melalui "semacam jalan kereta api bawah tanah" tak lama setelah dia berhasil dalam pelarian yang dilakukan pada malam hari itu.

Menurut Fu, Chen menolak tawarannya dan memilih pergi ke Beijing. Meskipun awalnya Chen menolak meninggalkan China, Fu menilai, Chen tidak memiliki pilihan lain.

"Menurut saya, pada akhirnya, setelah China bersedia memfasilitasi (keluarnya Chen dari China) untuk menyelamatkan muka dari AS, dia (Chen) dan keluarganya mungkin memilih pergi ke AS dengan cara apapun yang disetujui China," kata Fu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com