Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Lakukan Lagi Pelecehan Jenazah

Kompas.com - 20/04/2012, 02:19 WIB

KABUL, KAMIS - Gambar-gambar tentara yang melecehkan jenazah-jenazah pejuang Taliban muncul lagi. Foto-foto itu muncul di harian The Los Angeles Times, edisi Rabu (18/4).

Tindakan serupa itu juga sudah terungkap tahun ini dan menimbulkan sikap anti-AS, bukan saja bagi Taliban melainkan juga warga lain Afganistan.

Presiden Afganistan Hamid Karzai juga turut menyuarakan kejengkelan. ”Cara satu-satunya untuk mengakhiri pengalaman pahit seperti ini adalah lewat percepatan pemulangan tentara asing dan penyerahan pengamanan sepenuhnya kepada para tentara Afganistan,” demikian pernyataan Presiden Karzai.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memiliki 130.000 tentara yang dikomandoi AS. Mereka membantu mengamankan pemerintahan Karzai.

Presiden Karzai mengecam gambar-gambar tentara AS yang melecehkan jenazah Taliban. ”Tidak manusiawi dan provokatif,” kata Karzai.

Gambar di harian AS itu memperlihatkan para tentara AS berpose dengan jenazah-jenazah pejuang Taliban. Salah satu gambar itu memperlihatkan jenazah pengebom bunuh diri yang mencoba meraih pundak tentara AS, sementara tentara AS yang pundaknya disentuh memperlihatkan wajah tersenyum.

Merugikan

”Benar-benar aksi menjijikkan karena tega berfoto seperti itu dan menyebarkannya kepada pihak lain,” kata Karzai.

Setiap bulan sepanjang tahun ini skandal-skandal terus merebak. Ini mengganggu dan merugikan hubungan AS dengan Pemerintah Afganistan yang sedang berjuang bersama mengatasi perlawanan Taliban, yang juga mengecam gambar terbaru.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan, mereka yang bertanggung jawab atas foto itu akan ditindak. Panetta juga menyesalkan harian itu karena memuat foto yang bisa melemahkan strategi perjuangan di Afganistan.

Hal itu juga bisa melemahkan dukungan sejumlah negara atas perjuangan tentara NATO di Afganistan. ”Apa yang sedang mereka lakukan di Afganistan,” demikian kata Martine van Bijlert dari Afghan Analysts’ Network.

Dengan kata lain, hal seperti itu dianggap memperlihatkan ketidakseriusan para tentara dalam bertugas. (AP/AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com