Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Total F-35 Bisa Mencapai 1,45 Triliun Dollar AS

Kompas.com - 29/03/2012, 19:19 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS memperkirakan biaya total untuk pengembangan, pembelian, dan operasi pesawat tempur F-35 Lightning II akan mencapai 1,45 triliun dollar AS (Rp 13,26 kuadriliun) pada periode hingga 50 tahun ke depan. Ini adalah perkiraan biaya terbaru dari proyek pengembangan senjata termahal dalam sejarah Pentagon tersebut.

Dokumen perkiraan biaya terbaru, yang dikeluarkan kantor Evaluasi Program Penaksiran Biaya (CAPE) Pentagon, ini, diperoleh kantor berita Reuters, Rabu (28/3/2012) waktu Washington DC. Dokumen tersebut menurut rencana akan diserahkan ke Kongres AS hari Kamis (29/3/2012) ini.

Menurut dokumen CAPE tersebut, rincian biaya tersebut meliputi biaya operasional dan perawatan sebesar 1,11 triliun dollar AS dan biaya pengembangan dan pembelian yang mencapai 332 miliar dollar AS. Semuanya dihitung dengan memasukkan proyeksi laju inflasi di AS untuk 50 tahun ke depan.

Komponen inflasi tersebut mencapai sepertiga dari jumlah total biaya. Namun, para pejabat militer dan eksekutif industri pertahanan menyatakan, hampir tidak mungkin memprediksi laju inflasi hingga lebih dari setengah abad ke depan.

Perkiraan biaya terbaru F-35 tersebut menggambarkan kerumitan program Joint Strike Figter (JSF) untuk pengembangan pesawat tempur generasi kelima tersebut. Selama ini, program JSF sudah dihadapkan pada berbagai masalah teknis dan pembengkakan biaya, yang berujung pada penundaan produksi dan ancaman pembatalan pesanan, bahkan dari negara-negara mitra program tersebut.

Pekan lalu, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS sudah memperkirakan biaya pengembangan dan pembelian pesawat tersebut untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata AS mencapai 397 miliar dollar AS, atau naik 15 miliar dollar AS dari perkiraan sebelumnya sebesar 382 miliar dollar AS.

 

Bisa lebih tinggi

Pentagon berencana membeli 2.443 unit F-35 dalam tiga varian untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara (menggantikan armada F-16 Fighting Falcon dan A-10 Thunderbolt II), Angkatan Laut (menggantikan armada F/A-18A, B, C, dan D), dan Korps Marinir (menggantikan armada AV8-B Harrier II).

Namun, Dephan AS tersebut sudah menyatakan akan menunda pemesanan 179 unit pesawat berkemampuan stealth itu untuk lima tahun ke depan, guna menghemat anggaran pertahanan AS sebesar 15,1 miliar dollar AS.

Penundaan pembelian itu juga untuk menghindari biaya perbaikan yang lebih besar apabila hasil uji coba pesawat tersebut tidak memenuhi harapan. Saat ini, uji coba F-35 baru selesai sekitar 20 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com