Dengan perkiraan biaya terbaru ini, harga per unit F-35 menjadi 135 juta dollar AS (Rp 1,24 triliun) ditambah harga mesin buatan Pratt & Whitney sebesar 26 juta dollar AS (Rp238,3 miliar) untuk satu unit pesawat.
Pengamat militer Winslow Wheeler memprediksi, biaya sesungguhnya untuk mengembangkan, mengoperasikan, dan perawatan F-35 bisa lebih tinggi dari perkiraan terbaru Pentagon ini, mengingat kerumitan program pengembangan pesawat tersebut. F-35 dirancang untuk menggantikan fungsi dan peran sedikitnya tujuh pesawat tempur dengan berbagai spesifikasi dan misi berbeda yang sebelumnya diandalkan militer AS dan sekutu-sekutunya.
Sebaliknya, pihak Lockheed Martin, sebagai kontraktor utama JSF, masih optimistis bahwa pada akhirnya, biaya perawatan dan operasional F-35 bisa setara atau malah lebih kecil daripada biaya tujuh pesawat yang akan digantikannya.
Selain AS, ada delapan negara mitra JSF yang sudah berkomitmen membeli dan mengoperasikan F-35, yakni Kanada, Inggris, Belanda, Denmark, Norwegia, Turki, Italia, dan Australia. Namun, jumlah pesanan mereka sudah turun, dari awalnya 730 unit menjadi 697 unit.
Tiga negara lain yang juga berniat membeli pesawat ini adalah Israel, Singapura dan Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.