Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ulama Kita Hebat-hebat di Mekkah

Kompas.com - 28/03/2012, 19:48 WIB
Subhan SD

Penulis

Peneliti sufisme dari Universitas Utrecht, Belanda, Martin van Bruinessen (Kitab Kuning, 1995) menyebutkan ada tiga ulama yang menjadi guru di Masjidil Haram. Pengaruhnya pun sangat besar terhadap jemaah haji di Nusantara.

Ketiga ulama itu adalah Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Syekh Mahfudh At-Tarmisi.

Syekh Nawawi berasal dari Tanara, Banten, adalah ulama yang rendah hati, sangat alim, dan penulis kitab produktif. Syekh Ahmad Khatib berasal dari Minangkabau, adalah mujaddid, yang mendorong pembaruan di Minangkabau. Ahmad Khatib bahkan menjadi imam di Masjidil Haram.

Syekh Mahfudh berasal dari Tremas, Pacitan, adalah ulama yang sangat dihormati para kiai Jawa. Murid kesayangannya, KH Hasyim Asyari, pendiri NU, membawa tradisi yang diajarkan Syekh Mahfudh ke Indonesia.

Pada pertengahan abad ke-20, terdapat Syekh Muhsin Al-Musawwa (keluarganya berasal dari Palembang) yang merupakan Rektor Darul Ulum. Juga ada Syekh Ali Banjar. Jejak ulama kita yang paling terdekat adalah Syekh Yasin Padani (nenek moyangnya asal Padang).

Banyak ulama Indonesia yang belajar pada Rektor Darul Ulum ini. Bahkan para pemimpin negeri ini juga sowan ke Syekh Yasin. Syekh Yasin (1916-1990) yang pernah berkunjung ke Indonesia dikenal sangat sederhana. Walaupun ulama besar tetapi tak malu ke pasar, bahkan memanggul sendiri barang-barang.

Membayangkan ulama-ulama besar itu, saya merasa ikut bahagia karena di masa lampau nama Indonesia telah harum, bahkan di Masjidil Haram yang merupakan pusat ilmu Islam. Kini, Indonesia yang mempunyai umat Islam terbesar, apakah hal itu terpelihara? (Subhan SD, dari Mekkah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com