Secara ideologis, di banyak agama, kelompok-kelompok radikal itu tetap ada. Namun, suburnya kelompok-kelompok itu juga sebagai reaksi terhadap politik global yang sangat diskriminatif. Ini sudah politis. Contohnya kekerasan di Timur-Tengah terutama masalah Palestina dan Israel.
Secara historis, konflik di daerah itu berlangsung sangat lama semenjak zaman nabi-nabi. Sulit dipastikan kapan berakhir, selama polisi dunia Amerika Serikat menerapkan kebijakan yang diskriminatif.
Hal sama berlangsung di Irak dan Afganistan. Barangkali selama ada kekuatan hegemonik yang bahkan mengintervensi atau menginvasi suatu wilayah/negara, maka kelompok-kelompok radikal bisa semakin tumbuh subur.
Tetapi Islam mengajarkan cinta damai. Firman Allah: wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin, bahwa Rasul hadir di bumi untuk menyemai kasih sayang. Dan, Jabal Rahmah pun selalu mengingatkan kita. (M Subhan SD menulis dari Mekkah, Arab Saudi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.