Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatlah Monumen Cinta Damai di Jabal Rahmah!

Kompas.com - 28/03/2012, 06:52 WIB
Subhan SD

Penulis

oleh M Subhan SD

Umat Islam yang berumrah, selalu berziarah ke Jabal Rahmah di kawasan Arafah, sekitar 12 kilometer dari pusat kota Mekkah. Kalau musim haji, Arafah pasti wajib didatangi, bahkan harus menginap satu malam (wukuf). Belum berhaji jika tak wukuf di Arafah. Namun beda lagi dengan umrah.

Umrah tidak ada rukunnya berwukuf. Karena itu, kunjungan ke Arafah dan khususnya ke Jabal Rahmah tak lebih sebagai wisata ziarah. Jabal Rahmah adalah tempat pertemuan nenek moyang kita yakni Nabi Adam alaihissalam dan Hawa.

Seperti kita ketahui, sejak terusir dari surga setelah keduanya melanggar aturan Allah akibat tergoda rayuan setan, yaitu memakan buah khuldi, Adam dan Hawa pun diturunkan ke bumi, sebagai hukuman. Namun mereka diturunkan di tempat terpisah. Adam diperkirakan diturunkan di wilayah India, sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah, Arab Saudi. Tetapi ada juga yang menyebutkan di Irak.

Dalam jangka waktu yang lama, mereka saling mencari. Perjalanan panjang Adam akhirnya bertemulah dengan Hawa di Jabal Rahmah. Itulah pertemuan dua manusia yang dilandasi kasih sayang. Jabal berarti gunung/bukit, sedangkan rahmah adalah kasih sayang. Dari situlah Jabal Rahmah menjadi monumen cinta dan perdamaian.

Di puncaknya terdapat tugu setinggi 8 meter. Vandalisme Tak mengherankan, saya menyaksikan ribuan orang dari berbagai bangsa mendaki bukit setinggi sekitar 60-an meter itu, Minggu (25/3). Ada anak-anak kecil yang dituntun orangtuanya, hingga kakek-nenek. Lukman, pembimbing ke tempat-tempat ziarah di Mekkah, mengingatkan agar tidak memaksakan bagi mereka yang terkendala usia atau kesehatan. Apalagi di puncak bukit terlihat padat pengunjung.

Namun, walaupun terseok-seok di tengah suasana panas Padang Arafah, banyak jemaah umrah yang mendaki bukit. Bukan saja sekadar tahu tetapi banyak yang selalu ingin mengharapkan cinta sejati. Mereka yang belum berjodoh berdoa nengharapkan pasangan yang baik. Para keluarga mendoakan agar diberikan cinta sepanjang hayat. Boleh jadi karena tingkat pendidikan, banyak yang meninggalkan barang-barang yang semestinya tidak dilakukan. Di puncak bukit itu bukan main banyaknya foto-foto yang tercecer atau benda-benda tertentu yang kemungkinan berhubungan dengan orang-orang yang dikasihi. Parahnya tugu sebagai simbol di puncak bukit pun ditulisi macam-macam.

Ada yang meninggalkan catatan pasangan nama, tanda tangan, atau asal negara. Vandalisme yang seharusnya tidak dilakukan. Bahkan sampai ada yang berdoa pada tempat itu. Naudzubillah min zalik! Allah-lah tempat meminta. Semailah cinta damai Terlepas dari hal itu, Jabal Rahmah memang merupakan simbol cinta, tidak saja dalam arti sempit menyangkut hubungan dua manusia. Tetapi juga menyangkut cinta sesama umat manusia.

Cinta kasih, perdamaian, harus menjadi spirit umat manusia. Melihat Jabal Rahmah semestinya menjadi ingatan bersama bahwa dunia ini harus dibangun dengan kekuatan cinta yang menyemai kedamaian.

Kita, siapa pun juga, seharusnya menolak tegas kekerasan, penindasan, diskriminasi. Bukankah banyak kelompok radikal yang diidentikkan dengan kekerasan, sehingga sering kali agama pun berwajah garang?

Secara ideologis, di banyak agama, kelompok-kelompok radikal itu tetap ada. Namun, suburnya kelompok-kelompok itu juga sebagai reaksi terhadap politik global yang sangat diskriminatif. Ini sudah politis. Contohnya kekerasan di Timur-Tengah terutama masalah Palestina dan Israel.

Secara historis, konflik di daerah itu berlangsung sangat lama semenjak zaman nabi-nabi. Sulit dipastikan kapan berakhir, selama polisi dunia Amerika Serikat menerapkan kebijakan yang diskriminatif.

Hal sama berlangsung di Irak dan Afganistan. Barangkali selama ada kekuatan hegemonik yang bahkan mengintervensi atau menginvasi suatu wilayah/negara, maka kelompok-kelompok radikal bisa semakin tumbuh subur.

Tetapi Islam mengajarkan cinta damai. Firman Allah: wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin, bahwa Rasul hadir di bumi untuk menyemai kasih sayang. Dan, Jabal Rahmah pun selalu mengingatkan kita. (M Subhan SD menulis dari Mekkah, Arab Saudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com