Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Diizinkan Membunuh

Kompas.com - 22/03/2012, 07:42 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Bocoran dokumen resmi Suriah disimpan televisi Aljazeera. Namun, dokumen ini dirilis harian Inggris, The Guardian, hari Selasa (20/3) malam. Isinya mengungkapkan soal konsep penanggulangan krisis di Suriah yang dipersiapkan tim khusus, yakni membunuhi oposisi.

Tim ini dibentuk pemerintah dan ditandatangani Presiden Bashar al-Assad. Tim, beranggotakan aparat kepolisian dan tentara, diberi keleluasaan untuk menumpas kelompok oposisi walau itu harus dengan membunuh.

Dokumen berisi ratusan halaman itu mengungkapkan, ada pertemuan harian antara pimpinan aparat keamanan, intelijen, dan militer setiap hari pukul 19.00 dalam bulan-bulan terakhir. Suriah didera aksi oposisi sejak Maret 2011.

Mereka mengevaluasi perkembangan harian soal pergerakan oposisi lalu mengeluarkan instruksi yang disahkan langsung oleh Presiden Assad.

Dokumen rahasia itu dibawa lari keluar Suriah oleh mantan Kepala Bagian Informasi Satuan Urusan Penanggulangan Krisis Abdel Majid Barakat. Dia kini bersembunyi di Turki.

Pemerintah Suriah, menurut dokumen itu, mengerahkan ribuan milisi loyalis rezim yang dikenal dengan nama Syabihah dan anggota partai Baath yang berkuasa. Para milisi ini bertujuan mengucilkan kota Damaskus, Aleppo, Idlib, dan kota besar lainnya dari desa-desa sekitarnya dari aksi-aksi oposisi.

Disebutkan pula, lapangan-lapangan utama di Damaskus kini berada di bawah tanggung jawab dan kontrol sejumlah aparat keamanan khusus. Di dalamnya termasuk satuan intelijen angkatan udara yang bercitra buruk karena dituduh sering terlibat penyiksaan terhadap para aktivis.

Dokumen rahasia itu juga menyebutkan, setiap hari Jumat, yang memang selalu diwarnai aksi-aksi unjuk rasa besar-besaran antirezim, diperintahkan agar kota Damaskus dijaga ketat. Orang-orang hanya bisa masuk setelah melewati 35 pos pemeriksaan. Aparat juga menutup jalan menuju Damaskus dari wilayah sekitarnya. Penyebaran ribuan aparat keamanan juga dilakukan di tempat-tempat strategis di ibu kota Suriah itu.

Pemerintah Suriah mengingatkan kementerian luar negeri waspada terhadap upaya sejumlah negara untuk membujuk diplomat Suriah di mancanegara membelot.

Adapun Abdel Majid Barakat, dalam wawancara dengan televisi Aljazeera, mengungkapkan, tugasnya hanya mengirim informasi ke kubu oposisi di dalam dan di luar negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com