Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pekerja Italia Lawan PM Monti

Kompas.com - 22/03/2012, 04:34 WIB

Reformasi peraturan itu juga dianggap terlalu banyak memberikan perlindungan terhadap pekerja tetap. Namun, usulan dalam peraturan baru itu kurang memperhatikan nasib ratusan ribu pekerja pemula dan para pekerja kontrak.

Monti menargetkan akan mencapai kesepakatan dengan pekerja dan pengusaha akhir bulan ini. Kesepakatan ini masih harus mendapatkan persetujuan dari parlemen. ”Jika parlemen mendukung, kami akan dapat menyatakan bahwa pasar tenaga kerja Italia telah diperbarui sehingga tidak ada lagi hambatan bagi para pengusaha,” ujar Monti, yang dijadwalkan akan melawat ke beberapa negara di Asia untuk mengundang para investor.

Mengatasi inefisiensi pada pasar tenaga kerja Italia merupakan tantangan terbesar yang harus diatasi Monti. Para pekerja kompak dan memiliki pengaruh yang kuat.

Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi telah berulang kali mendesak agar ada upaya untuk menyeimbangkan pasar tenaga kerja Italia. Tujuannya adalah meringankan beban perusahaan dan memberikan kesempatan lebih besar kepada pemuda dan perempuan pekerja.

Di Italia, negara ketiga terbesar di zona euro, hanya 57 persen dari angkatan kerja yang memiliki pekerjaan. Ada dua juta orang yang tidak memiliki pekerjaan. Hanya 20 persen warga berusia 15-24 tahun yang bekerja, sementara di Jerman 46 persen untuk kategori serupa.

Negara ini terkenal dengan reputasi murah hati dengan memberikan jaminan sosial. Dibandingkan dengan sejumlah negara lain, Italia tergolong paling memanjakan pekerja.

Namun, pada saat ekonomi sedang menghadapi krisis, beban seperti ini memberatkan perusahaan. Persoalan lain di Italia dan sejumlah negara maju, rata- rata usia pekerja sudah kurang energik. (AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com