Gaza City, Selasa -
Hal itu disampaikan seorang pejabat senior keamanan Mesir, di Kairo, Selasa (13/3). Menurut dia, Israel dan para pejuang Palestina di Jalur Gaza sepakat melakukan gencatan senjata, dan Mesir akan menjadi perantara.
Pejabat itu mengatakan, kedua pihak ”setuju untuk mengakhiri pertikaian saat ini”. Israel menyodorkan upaya yang tidak lazim untuk ”menghentikan pembunuhan”, dan satu kesepakatan ”untuk mulai hubungan timbal balik yang komprehensif dan tenang”.
Menurut dia, perjanjian mulai berlaku hari Selasa pukul 01.00 waktu setempat.
”Ada pemahaman bersama,” kata Menteri Pertahanan Sipil Israel Matan Vilnai kepada radio lokal. ”Saat ini arahnya menuju damai. Tampaknya, kecuali jika ada perkembangan lain pada menit terakhir, putaran ini mulai diberlakukan segera,” katanya.
Kekerasan empat hari di Jalur Gaza dipicu serangan udara Israel, Jumat (9/3), yang menewaskan Zohair al-Qaisi, petinggi Komite Perjuangan Rakyat. Israel menuduhnya sebagai otak serangan Agustus 2011. Saat itu pejuang Palestina melintasi perbatasan dari Semenanjung Sinai, Mesir, dan membunuh 8 warga Israel di gurun Negev selatan.
Beberapa laporan menyebutkan, sedikitnya 25 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel sejak hari Jumat itu. Pihak Israel juga mengatakan, 35 warganya terluka akibat serangan ratusan roket dari Palestina.
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengaku prihatin atas konflik di Jalur Gaza. Dia menyebut serangan Israel yang menyasar warga sipil ”tak bisa diterima” dan mendesak mereka ”menahan diri”. Amerika Serikat menyebut serangan itu ”pengecut”.
Gaza, rumah bagi 1,7 juta orang, berada di bawah pendudukan Israel dari tahun 1967 sampai 2005, dan kini tetap di bawah blokade.
Sebagian besar korban tewas di Gaza adalah pejuang, sisanya warga sipil. Menurut Israel, sekitar 200 roket Palestina mendarat di wilayahnya. Jihad Islam dan Komisi Pertahanan Rakyat (PRC) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Seorang pejabat Palestina mengatakan, faksi PRC dan Jihad Islam sepakat menghentikan tembakan. Mereka aktif bertempur melawan Israel, tapi masih menunggu tanggapan Israel.
”Kami menerima gencatan senjata jika Israel juga setuju untuk menerapkannya dengan terlebih dahulu mengakhiri agresi dan pembunuhan,” kata juru bicara Jihad Islam, Daud Shihab. (AFP/REUTERS/CAL)