”Setelah berjalan seperti roller coaster, tampaknya Yunani telah melalui jalan paling terjal. Ini membuat kawasan zona euro terhindar dari status gagal bayar, yang dapat mengimbas ke semua negara di Eropa,” ujar Simon Furlong, pialang pada Spreadex di London.
Perasaan lega juga disampaikan oleh negara-negara lain di Uni Eropa. ”Ini merupakan berita bagus, kesuksesan besar,” ujar Menteri Keuangan Perancis Francois Baroin.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan langkah besar untuk mencapai stabilitas.
Institute of International Finance, pelobi dalam proses negosiasi dengan kreditor swasta Yunani, menyatakan, kesepakatan tersebut tidak hanya membantu Yunani, tetapi juga akan membantu zona euro secara keseluruhan.
”Setiap langkah yang kuat dan positif akan membawa kesempatan bagi Yunani untuk bergerak dengan program reformasi ekonomi. Kesepakatan ini juga akan memperkuat kemampuan zona euro untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil. Ini sekaligus bisa memicu pertumbuhan,” ujar pimpinan IIF, Josef Ackermann, yang juga adalah pimpinan utama Deutsche Bank.
Tenggat waktu untuk menerima penawaran pertukaran obligasi dari Yunani ini diperpanjang hingga 23 Maret untuk memberi kesempatan bagi pihak swasta yang belum turut dalam kesepakatan.
Jika Yunani gagal mendapatkan kesepakatan ini, tidak tertutup kemungkinan Portugal, Irlandia, Spanyol, serta Italia akan terguncang dalam konteks efek domino.