Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Berjuang Dapatkan Moskwa

Kompas.com - 09/03/2012, 02:21 WIB

Moskwa, Kamis - Vladimir Putin membandingkan kampanyenya menjelang pemilihan presiden Rusia tahun ini dengan pertempuran Rusia melawan Napoleon tahun 1812 untuk merebut Moskwa. Hal itu disampaikan dengan mengutip sebuah puisi klasik untuk meminta rakyat mendukungnya.

Namun, kini Putin kalah dalam pertempuran memperebutkan Moskwa. Kremlin berada di sebuah kota yang mayoritas rakyatnya memberikan suara menentang pemimpin mereka dalam pemilu hari Minggu lalu.

Perolehan suara resmi di Moskwa memperlihatkan Putin didukung kurang dari 47 persen suara, tak sampai separuh dari 4,3 juta penduduk Moskwa yang memberikan suara.

Penghitungan yang dilakukan oleh pemantau independen di Moskwa dan dikirim dari tempat pemungutan suara ke kelompok pengamat Golos bahkan memberi angka yang lebih rendah, yaitu 45 persen, untuk Putin. Golos langsung menuduh adanya pelanggaran besar-besaran.

Perhitungan suara resmi secara nasional dimenangi Putin dengan 63,6 persen suara. Kelemahannya di Moskwa dikompensasi dengan dukungan kuat di Rusia tengah, serta dukungan lebih dari 90 persen suara di wilayah Kaukasus.

”Perbedaan 16 poin antara dukungan bagi Putin di seluruh negeri dan di Moskwa adalah sebuah celah yang tidak akan hilang. Perbedaan itu akan bertambah dalam dan semakin dalam, dan bisa menjadi masalah bagi legitimasi otoritas Putin,” kata Maria Lipman dari Pusat Carnegie Moskwa.

Moskwa—yang dihuni delapan persen dari penduduk negeri itu—juga mempunyai konsentrasi kelas menengah Rusia yang terbesar. Jumlahnya meluas dengan cepat, akrab dengan internet, dan ada di barisan depan gerakan protes anti-Putin.

Berbicara kepada pendukung yang memadati stadion terbesar Moskwa dua pekan lalu, Putin mencari inspirasi dari karya penyair romantis Mikhail Lermontov, yang mencatat dipertahankannya Moskwa oleh Rusia dari ”orang-orang kafir” Perancis.

”Bagaimana kita tidak mengenang Lermontov dan pahlawan- pahlawannya... yang bersumpah setia pada negeri sebelum pertempuran Moskwa dan memimpikan tewas untuk itu?” tanya Putin.

Hasil Putin yang lemah di ibu kota terbilang mengejutkan, mengingat sumber daya negara yang dia nikmati. Jutawan Mikhail Prokhorov di posisi kedua dengan 20,45 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com