Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Menentang Intervensi Militer di Iran

Kompas.com - 03/03/2012, 10:56 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com — Wakil Perdana Menteri Turki, Ali Babacan, Jumat (2/3/2012), menyampaikan penolakan terhadap campur tangan militer yang ditujukan untuk memaksa Iran menghentikan program nuklir kontroversialnya.

"Masalah nuklir Iran harus diselesaikan melalui diplomasi. Metode selain itu akan memiliki konsekuensi sangat besar bagi wilayah itu dan bahkan bagi dunia," kata Babacan dalam konferensi Aspeh Bosphorus Dialogue.

Ia menambahkan, saluran diplomatik harus diluncurkan sejauh yang dapat ditempuh. "Jika tidak, ada pihak yang diuntungkan dari bentrokan ini," katanya.

Turki menentang keras senjata nuklir di wilayahnya, kata wakil perdana menteri tersebut, yang menambahkan bahwa Iran perlu bertindak lebih transparan dan bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional. "G5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman) mesti benar-benar memusatkan perhatian pada penyelesaian diplomatik dan setulusnya berusaha untuk mewujudkan itu," kata Babacan.

Para pejabat Israel telah mengatakan bahwa mereka mungkin "merasa terpaksa" untuk menyerang Iran sebelum program nuklirnya secara efektif tak dapat ditembus di kompleks yang dijaga ketat di perut sebuah gunung.

Israel memberi pesan yang membingungkan dalam beberapa pekan belakangan tentang kemungkinan negara Yahudi itu menyerang Iran untuk menghentikan pengembangan nuklirnya. Rabu lalu, Gedung Putih memperingatkan, setiap tindakan militer terhadap Iran akan menciptakan guncangan lebih besar sehingga dapat mengancam keselamatan warga Amerika Serikat di Afganistan dan Irak.

Peringatan itu dikeluarkan beberapa hari sebelum pertemuan antara Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 5 Maret ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com