Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Berlatih Menembak, Korut Mengancam

Kompas.com - 20/02/2012, 10:21 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Pasukan Korea Selatan dijadwalkan mengadakan latihan tembak artileri di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan dengan Korea Utara meskipun Korea Utara mengancam akan melakukan pembalasan, kata para pejabat, Senin (20/2/2012)

Para pejabat militer mengatakan, latihan ”rutin” kedua dalam tahun ini tersebut akan melibatkan howitzer otomatis, meriam Vulcan, mortir, dan helikopter tempur Cobra. Kementerian Pertahanan tidak menjelaskan waktu dimulainya latihan dan mengatakan latihan itu akan tergantung cuaca. Latihan akan berlangsung satu sampai dua jam.

Para pejabat militer memberi tahu Korea Utara jadwal latihan itu melalui perwakilan di desa gencatan senjata, Panmunjom, Minggu (19/2/2012).  Beberapa jam setelah itu, militer Korea Utara berikrar akan melakukan ”serangan balasan tanpa ampun” jika ada meriam-meriam yang mendarat di perairan yang diklaim oleh Pyongyang.

Dikatakan Seoul ”tidak boleh lupa pelajaran” pengeboman Pulau Yeonpyeong pada November 2010 yang menewaskan empat warga Korea Selatan.  Korea Utara mengatakan, serangan itu adalah pembalasan atas latihan tembak peluru tempur yang jatuh ke perairannya yang dianggap Pyongyang sebagai bagian dari wilayah maritimnya.

Serangan singkat 2010 memicu kekhawatiran perang dan memicu pembangunan militer Korea Selatan secara besar-besaran di kepulauan tersebut. Seoul telah bersumpah untuk membalas lebih keras, dengan menggunakan kekuatan udara, untuk setiap serangan terbaru.

Senin pagi, Pyongyang mengulangi ancaman-ancaman kemungkinan pembalasan. ”Jika negara boneka penghasut perang itu mendahului menembak secara sembrono meskipun telah kami peringatkan, mereka tidak akan lolos dari hukuman ribuan kali lipat lebih parah dari penembakan Pulau Yeonpyeong yang lalu,” demikian pernyataan yang dikeluarkan atas nama satu badan resmi yang disebut Komite untuk Reunifikasi Damai Korea.

Pyongyang telah mengambil nada bermusuhan terhadap Seoul sejak Kim Jong Un, putra bungsu mendiang pemimpin Kim Jong Il, mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya pada Desember.

Korea Selatan mengatakan, latihan itu adalah latihan rutin bulanan yang dirancang untuk mempertahankan kesiapan tempur di titik nyala perbatasan. Para pejabat mengatakan, penduduk pulau-pulau garis depan akan disarankan untuk pindah ke zona aman sebelum latihan penembakan dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com