Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran-Israel Adu Otot di Mancanegara

Kompas.com - 19/02/2012, 06:11 WIB

Ada pula upaya percobaan pembunuhan yang gagal terhadap ilmuwan nuklir Iran, Abbasi Davani. Davani kini menjabat kepala lembaga tenaga atom Iran, menggantikan Ali Akbar Salehi yang ditunjuk sebagai menteri luar negeri.

Ilmuwan nuklir Iran, Shahram Amiri, sempat diculik AS ketika menjalankan ibadah umrah di Mekkah, Arab Saudi, Juli 2009. Namun, ia dibebaskan Juli tahun lalu. Aksi pembunuhan terbaru adalah terhadap ilmuwan nuklir Iran, Mustafa Ahmadi Rushan, 12 Januari lalu, di ibu kota Teheran.

Para pejabat Iran selama ini selalu menuduh Barat dan Israel berada di balik pembunuhan para ilmuwan nuklirnya itu. Bahkan, publik Iran kini menuntut segera dilancarkan serangan balasan terhadap tewasnya para ilmuwan nuklir negara itu.

Tuduhan para pejabat Iran secara tak langsung dibenarkan laporan harian AS, The Los Angeles Times edisi awal Desember tahun lalu. Ledakan di barak militer Iran dekat kota Teheran bulan November 2011 adalah bagian dari perang bawah tanah yang dilancarkan AS dan Israel terhadap Iran saat ini. Perang tersebut dalam upaya melumpuhkan program nuklir dan rudal balistik Iran. ”Ini semacam bentuk perang abad ke-21,” kata Patrick Clawson, direktur seksi inisiatif keamanan Iran di institut The Washington untuk kebijakan Timur Dekat.

Ledakan itu terjadi di barak pasukan elite pengawal revolusi pada 12 November tahun lalu yang menghancurkan sebagian besar gedung barak tersebut dan membawa korban 17 orang tewas, termasuk penggagas program rudal balistik Iran, Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam.

Mengganggu tetangga

Pemerintah Israel terakhir ini juga mulai mengakui secara tak langsung keterlibatan dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran itu. Sejumlah pejabat Israel mengungkapkan, Israel berhasil bekerja sama dengan satuan pasukan Jundullah untuk mengganggu keamanan Iran. Pasukan Jundullah adalah satuan pasukan dari kelompok minoritas Sunni yang beroposisi dan melakukan aktivitas militernya dekat perbatasan dengan Pakistan dan Afganistan.

Dalam konteks atmosfer psikologis publik dan Pemerintah Iran yang dihinggapi perasaan emosional itu, mudah diduga siapa dibalik serangkaian teror bom di Kedubes Israel di India, Georgia, dan Thailand.

Polisi Thailand mengatakan, lempeng magnetik yang ditemukan di lokasi ledakan di Bangkok persis sama dengan yang ditemukan di New Delhi dan di Tbilisi, Georgia. Orang awam pun akan langsung menduga bahwa musuh-musuh politik Israel yang berada di balik serangkaian teror bom itu. Musuh politik Israel itu kini adalah Iran, Hezbollah, dan kelompok Palestina radikal.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Michael Herzog, mantan Kepala Staf Menhan Israel Ehud Barak, serta pejabat Israel segera menuduh Iran dan loyalisnya berada di balik serangan terhadap sasaran kepentingan Israel di India, Georgia, dan Thailand.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com