Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Yuk, Bangun Obyek Wisata Menarik Tapi Alamiah!

Kompas.com - 16/12/2011, 14:58 WIB
Ayu Sulistyowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com- Bali itu ya pariwisata. Kalau berwisata ya Bali itu tempatnya. Tapi apa iya, Bali hanya bisa dibolak balik untuk obyek wisata saja dan masyarakat lokalnya tak bisa menjadi subyeknya?

Harus bisa! "Bali ini desanya ratusan dan masing-masing memiliki keunikanya sendiri. Ini yang patut digali. Pariwisata berbasis kearifan lokal ini yang sekarang perlu dikembangkan. Itulah Desa Wisata," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Ia pun mengapresiasi program Bank Indonesia Social Responsibility (BSR). Pastika berharap dan mengimbau agar tidak hanya BI tetapi juga kalangan perbankan lainnya.

Pada BSR ini BI Wilayah Denpasar menjalin kerjasama membangun tujuh desa di enam kabupaten dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali. Anggarannya sekitar Rp 1 miliar. Desa itu adalah Desa Pinge (Tabanan), Desa Bedulu (Gianyar), Desa Panglipuran (Bangli), Desa Belimbingsari (Jembrana), Desa Budakeling dan Jasri (Karangasem), dan Desa Pancasari (Buleleng).

Penandatanganan MoU digelar di lobi utama Gedung BI Denpasar. Pastika juga turut menyaksikannya Jumat (16/12/2011) siang tadi. BI tidak sendiri dan menggandeng Bali Hotels Association (BHA).

Direktur Eksejutif BHA Djinaldi Gosana benar-benar bersemangat mewujudkan kerjasama ini. Ia mengatakan, tren wisatawan memang berkembang ke desa-desa. Karenanya ia menyambut baik BSR bersedia memperbaiki infrastrukur dan apa saja mempernbaiki desa itu.

"Program ini, pihak BHA yang ahlinya standar apa saja yang harus dipenuhi. Nah, tetapi, kami tidak mengubah bentuk asli desanya," kata Pemimpin BI Wilayah Denpasar Jeffery Kairupan.

Di Desa wisata ini para wisatawan diperbolehkan menginap. Mereka tinggal di kamar rumah penduduk. Tapi warga bakal diberi pelatihan manajemen serta pembangunan seperti kamar mandi.

Selama menginap, turis diharapkan puas dengan pelayanan dari makanan lokal desa setempat, kegiatan keseharian warga hingga aktifitas perajin. Mereka pun bisa terlibat di dalamnya.

Salah satunya Desa Panglipuran menyiapkan empat rumah warga yang bisa ditempati untuk wisatawan. Namun para turis tetap harus bersedia menjaga toleransi warga desa setempat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com