Sehari sebelumnya, Inggris bertindak keras dengan menarik semua diplomatnya dari Iran, mengusir semua diplomat Iran dari Inggris, dan memerintahkan penutupan segera kedubes negara itu di London. Langkah tersebut diambil setelah sekelompok demonstran menyerang dua kompleks diplomatik Inggris di Teheran.
Pihak Kemlu Iran menyatakan menyesal atas insiden tersebut, dan polisi Teheran menangkap beberapa demonstran yang dianggap pemicu penyerangan itu. Namun, kantor berita Fars dari Iran mengabarkan, 11 demonstran yang ditahan itu sudah dibebaskan, Rabu malam.
Ketua Parlemen Iran Ali Larijani kembali membuat pernyataan keras dengan mengatakan, tindakan Pemerintah Inggris mengusir diplomat Iran itu tak dapat dibenarkan. Larijani, yang mengklaim dekat dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, membela aksi penyerangan Kedubes Inggris tersebut dengan mengatakan, Inggris sendiri yang memicu kemarahan rakyat Iran dengan selalu mencampuri kepentingan nasional Iran.
Israel, yang ngotot ingin menyerang fasilitas nuklir Iran untuk menghentikan ambisi nuklir negara itu, kembali berkomentar, semua sanksi ekonomi yang diterapkan negara-negara Barat itu tak akan efektif menghentikan Iran. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan, sanksi dan jalur diplomasi yang ditempuh Barat tak akan membuat Iran meninggalkan program nuklirnya.
Barak mengatakan, Israel tak berniat menyerang Iran sekarang, tetapi kemungkinan besar Israel akan ”terpaksa” melakukan itu suatu saat nanti saat Iran sudah benar-benar mengancam keamanan Israel.