Oktober, Penjualan Mobil Thailand Turun Tajam

BANGKOK, KOMPAS.com - Banjir besar yang melanda Thailand tidak hanya menyebabkan produksi mobil turun drasti di negara tersebut, khususnya selama Oktober lalu. Penjualan juga terjun bebas.

Menurut Bangkok Post, Oktober 2011 menjadi penjualan terendah selama 13 tahun di negara tersebut, yaitu 42.873 unit atau turun 40,5 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Khusus untuk merek asal Jepang, total penjualannya hanya 37,493 unit atau turun 43,5 persen.

Dilaporkan pula, produsen yang paling parah penderitaannya adalah Isuzu, raksasa kendaraan komersial di  negeri tersebut. Isuzu mengalami penurunan penjualan 63,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2010 yaitu 5.261 unit. Sementara Toyota, dengan penjualan terbesar,  hanya mencatat 15.601 unit atau turun 47,4 persen, Honda 5.261 unit atau turun 46,7 persen.

Tetap Naik
Kendati demikian penjualan total tahun ini tetap masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yaitu 713.842 unit atau naik 13,6 persen. Demikian disampaikan oleh Vudhigorn Suriyachantananont, Senior Vice-President Toyota Motor Thailand. Buruknya penjualan selama Oktober tidak terlepas dari banjir besar yang melanda negeri tersebut.

Dengan itu pula, total penjualan 2011 sampai Oktober yang menyebabkan total penjualan  Thailand kini  di bawah Indonesia. Penjualan mobil di Indonesia sampai akhir Oktober lalu – untuk ritel – sudah mencapai 739.374 unit sedangkan wholesale lebih tinggi lagi 745.599 unit.

Mazda Naik
Produsen mobil yang masih tetap oke penjualannya adalah Mazda, baik untuk mobil penumpang maupun komersial. Penjualan Mazda bulan lalu naik 23,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 3.284 unit dengan komposisi, penumpang 2.516 unit dan komersial 768 unit. Kendati demikian, perakitan Mazda di Rayong, AutoAlliance – juga merakit Ford – harus menghentikan produksinya bulan lalu walaupun tidak diterjang banjir.

Sementara itu penjualan mobil penumpang Toyota turun 50,4 persen atau 7.007 unit dan truk 46,3 persen menjadi 7.344 unit. Sedangkan truk Isuzu turun 64 persen atau hanya tinggal 4.727 unit.