Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Baru Libya Diumumkan

Kompas.com - 23/11/2011, 03:46 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com — Perdana Menteri sementara Libya, Abdul Rahim al-Kib, mengumumkan susunan kabinetnya, Selasa (22/11/2011), dengan dua pos kementerian utama diberikan kepada mantan pemberontak. Pemerintahan baru itu telah mendapat persetujuan dari Dewan Transisi Nasional (NTC).

Seperti diduga, al-Kib menyerahkan kementerian pertahanan kepada Osama pada Juli, komandan gerilyawan Zintan yang Sabtu (19/11/2011)  menangkap Saif al-Islam, putra Moammar Khadafy yang paling terkenal.

Pos kementerian dalam negeri diberikan kepada Fawzi Abdelal dari Misrata.Para petempur pimpinan Abdelal berhasil menangkap Khadafy. 

"Saya bisa memastikan kepada setiap orang bahwa seluruh Libya (terwakili) dalam pemerintah baru," kata Kib pada jumpa pers di Tripoli ketika ia mengumumkan susunan pemerintahnya itu.

Tokoh-tokoh lain yang diangkat mencakup Abdelrahman bin Yazza, yang akan memimpin kementerian perminyakan dan gas, serta Ashur bin Khayyal, yang akan menjadi menteri luar negeri.

Pengacara Fethi Tarbel, yang penahanan singkatnya pada 15 Februari menyulut pemberontakan rakyat menentang pemerintah Khadafy di Benghazi, diangkat menjadi menteri pemuda dan olahraga. Setelah penahanan itu, Tarbel kemudian bergabung dengan NTC.

Wakil ketua NTC dan juru bicara pemerintah Abdel Hafiz Ghoga mengatakan, pemerintah baru itu memperoleh kepercayaan dari dewan yang berkuasa tersebut.

Kabinet baru Libya itu terbentuk setelah rangkaian kemenangan yang dicapai NTC, termasuk penangkapan orang-orang kepercayaan Khadafy yang diburu oleh Pengadilan Kejahatan Internasional.

Saif ditangkap Sabtu oleh gerilyawan Zintan di kawasan pegunungan Nafusa, sekitar 170 kilometer sebelah barat daya Tripoli. Sehari kemudian, Minggu, kepala intelijen Khadafy yang juga saudara ipar Khadafy, Abdullah al-Senussi, ditangkap di daerah Al-Guira di Libya selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com