Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat-saat Terakhir Hidup Khadafy

Kompas.com - 24/10/2011, 08:19 WIB

KEPALA keamanan pribadi mantan penguasa Libya, Moammar Khadafy, Mansour Dao, dalam wawancara khusus dengan televisi satelit, Alarabiya, Sabtu (22/10), menceritakan tentang saat-saat terakhir Khadafy sebelum ditangkap dan kemudian tewas di Sirte.

Dao mendampingi Khadafy hingga mantan penguasa Libya itu ditangkap. Khadafy, menurut kesaksian Dao, tidak dihinggapi rasa takut sama sekali pada saat-saat genting sebelum ditangkap dan ia tidak memimpin sendiri pertempuran melawan pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC). Menurut Dao yang kini ditahan pasukan NTC, adalah Mutassim (putra Khadafy) yang memimpin pasukan loyalis Khadafy melawan pasukan NTC di Sirte.

Setelah jatuhnya kota Tripoli pada akhir Agustus, Dao lari ke Sirte dan di kota itu ternyata sudah ada Khadafy serta para pembantu dekatnya.

”Pada awal kedatangan Khadafy di kota Sirte akhir Agustus, penduduk kota menyambut hangat dan berjanji melindunginya. Namun, seiring semakin sengitnya pengepungan kota Sirte, penduduk kota itu mulai mencari keamanan sendiri-sendiri dan terjadi eksodus ke luar kota. Khadafy dan para pembantu dekatnya mulai terkucil dan terpojok,” ungkap Dao.

Khadafy dan para pembantu dekatnya, lanjut Dao, selalu berpindah dari rumah ke rumah di kota Sirte untuk menghindari kemungkinan terdeteksi oleh NATO.

”Hari demi hari, semakin buruk kondisi Khadafy dan para pembantu dekatnya,” lanjut Dao lagi yang ikut mendampingi Khadafy hingga saat ditangkap.

Pada saat kondisi keamanan kian tak terjamin, ungkap Dao, Khadafy memutuskan keluar dari distrik II menuju kawasan Jarif (sebelah barat kota Sirte).

”Terjadi kontak senjata sengit dengan pasukan NTC saat kami berusaha keluar dari distrik II menuju kawasan Jarif. Kami berhasil melewati barisan pertama pasukan NTC. Namun, kami terkepung lagi ketika akan melewati barisan kedua pasukan NTC. Pada saat itu, pesawat NATO menggempur konvoi kendaraan kami hingga banyak kendaraan yang hancur dan rusak. Kami yang selamat, termasuk Khadafy, memutuskan meninggalkan kendaraan dan mencari tempat persembunyian,” cerita Dao. Menurut dia, dalam rombongan Khadafy itu terdapat putranya, Mutassim, dan Menteri Pertahanan Libya Abu Bakar Yunis serta sejumlah pengawal. Mutassim dan Abu Bakar Yunis kemudian juga ditemukan tewas.

Adapun sopir pribadi Khadafy dalam rekaman video yang ditayangkan Alarabiya, Minggu (23/10), mengungkapkan, ada perintah untuk keluar dari distrik II di kota Sirte pada sekitar pukul 04.00 Kamis dini hari. ”Saya sebagai sopir hanya melaksanakan perintah. Rombongan Khadafy mulai keluar beberapa saat setelah keluar perintah tersebut. Namun, rombongan itu mengalami kesulitan menembus kepungan pasukan NTC,” ungkap sang sopir yang tak disebut namanya. Ia mengaku tidak tahu harus menuju ke tempat mana ketika harus keluar dari distrik II itu. Hanya beberapa saat setelah keluar dari distrik II, ungkap sang sopir itu, terjadi baku tembak sengit dengan pasukan NTC dan mereka merasa terkepung.

”Kami merasa tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah rombongan kendaraan kami digempur pasukan NATO dan banyak kendaraan yang rusak. Kami langsung keluar dari mobil, dan tak jauh dari tempat itu, kami melihat gorong-gorong saluran air. Kami secara spontanitas langsung sembunyi di gorong-gorong air itu. Namun, sama sekali di luar dugaan, anggota pasukan NTC ternyata memergoki kami dan kami pun terpaksa menyerahkan diri,” lanjut sang sopir itu. (MTH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com