Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Al Shabaab, Militer Kenya Masuki Somalia

Kompas.com - 17/10/2011, 15:36 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com - Pasukan Kenya menyeberangi perbatasan memasuki Somalia untuk menyerang gerilyawan Al Shabaab yang mereka tuduh mendalangi sejumlah penculikan warga asing, kata beberapa pejabat Kenya, Minggu (16/10/2011).

"Kami menyeberang masuk ke Somalia untuk memburu Al Shabaab, yang bertanggung jawab atas penculikan dan penyerangan di negara kami," kata juru bicara pemerintah Alfred Matua kepada AFP.

Seorang wartawan AFP di dekat perbatasan melihat sejumlah besar pasukan serta pesawat dan helikopter militer yang terbang di atas mereka.

Kepada kantor berita AP, sejumlah warga Dhobley, kota perbatasan Somalia, mengatakan sekitar 40 kendaraan militer Kenya memasuki kota mereka pada Minggu (16/10/2011).

Menurut Ali Abullahi, warga Dhobley, kendaraan militer itu dilengkapi yang disebutnya "senjata besar". Namun warga mengatakan, baku tembak besar belum pecah.

Serangan itu dilakukan sehari setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri Kenya George Saitoti menyebut Al Shabaab Somalia sebagai "musuh" dan berjanji menyerang mereka "di mana pun mereka berada".

"Kenya memberikan dukungan logistik dan moral," kata Abdirahman Omar Osman, juru bicara pemerintah Somalia dukungan Barat, yang menguasai Mogadishu dengan bantuan sekitar 9.000 prajurit Uni Afrika. Namun, ia mengatakan, adalah pasukan Somalia di wilayah selatan yang "memerangi Al Shabaab di lapangan".

Dalam waktu kurang dari sebulan, seorang wanita Inggris dan seorang wanita Prancis diculik dari kawasan wisata pantai Kenya dalam dua insiden terpisah, yang merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata di Kenya.

Pada Kamis (13/10/2011), dua wanita pekerja bantuan asal Spanyol diculik dari kamp pengungsi Dadaab, Kenya, kamp terbesar di dunia yang menjadi tempat bagi sekitar 450.000 pengungsi yang sebagian besar orang Somalia yang menyelamatkan diri dari kekeringan, kelaparan dan perang.

Penculikan-penculikan itu juga diyakini dilakukan oleh Al Shabaab Somalia. Belum ada tuntutan yang diumumkan oleh penculik bagi pembasan para sandera itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com