Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Periksa Istri dan Anak Bin Laden

Kompas.com - 06/10/2011, 09:08 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Sebuah komisi Pakistan yang menyelidiki bagaimana Osama bin Laden tinggal tanpa diketahui selama bertahun-tahun di negara itu telah mewawancarai janda-janda dan putri-putri pemimpin Al Qaeda itu untuk pertama kalinya, kata komisi tersebut, Rabu (5/10/2011).

"Wawancara yang mendalam" dengan tiga janda dan dua putri bin Laden itu terjadi Selasa (4/10/2011), kata komisi tersebut dalam sebuah pernyataan singkat. Para pejabat menolak memberikan keterangan yang lebih terperinci.

Pakistan menahan tiga janda Osama bin Laden. Dua di antaranya warga Arab Saudi dan satu orang Yaman, serta sekitar 10 anak mereka, setelah pasukan khusus AS Navy SEAL membunuh bin Laden lalu membawa jenazahnya dari Abbottabad pada 2 Mei lalu.

Insiden di Abbottabad itu telah menciptakan ketegangan dalam hubungan AS-Pakistan.

Upaya awal untuk memulangkan para wanita dan anak-anak itu kandas ketika komisi tersebut pada Juli memerintahkan mereka untuk tetap di Pakistan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hal itu mengindikasikan bahwa komisi itu ingin memeriksa mereka berkaitan dengan penyelidikan tersebut.

Komisi itu juga telah mewawancarai kepala badan intelijen militer Pakistan ISI, Ahmad Shuja Pasha, Rabu, dan akan menanyainya lagi Kamis (6/10/2011), katanya.

Tanya jawab dengan seorang kepala ISI yang masih menjabat oleh sebuah panel sipil adalah sangat jarang terjadi di negara itu. Sebab, intelijen militer Pakistan sangat ditakuti dan sekaligus dihormati, dan kekuasannya melebihi kekuasaan pemimpin sipil.

Penemuan bahwa bin Laden telah tinggal di Abbottabad, tampaknya selama lima tahun, dan serangan sepihak Amerika telah dilukiskan oleh para pengkritik di Pakistan sebagai bencana terburuk militer sejak Bangladesh memisahkan diri dari negara itu pada 1971.

Pada Selasa, anggota-anggota komisi itu telah mewawancarai dr Shakil Afridi, seorang ahli bedah pemerintah yang ditanya mengenai kampanye vaksinasi gratis yang menurut laporan dia lancarkan pada Maret-April di lingkungan tempat tinggal bin Laden.

Beberapa pejabat keamanan di wilayah itu yakin dokter tersebut mungkin tahu mengenai kehadiran bin Laden dan membagi informasi dengan agen-agen intelijen AS.

Komisi itu, yang pemerintah bentuk di bawah tekanan dari oposisi politik di tengah kecaman atas penyelidikan militer internal sebagai tidak akan obyektif, memiliki kekuasaan untuk memanggil para pejabat militer dan sipil.

Komisi itu, yang dipimpin oleh hakim Javed Iqbal, beranggotakan antara lain Abbas Khan, seorang bekas komandan polisi, Ashraf Jehangir Qazi, mantan diplomat PBB dan jenderal purnawirawan Nadeem Ahmed, yang dulu kepala atoritas bencana nasional.

Komisi itu mengatakan mereka ditugasi untuk menyelidiki "fakta sepenuhnya" mengenai kehadiran bin Laden di Pakistan, keadaan sekitar serangan Amerika yang menewaskannya dan kehilangan "jika ada" pejabat Pakistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com