Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Serukan Pembentukan "Uni Eurasia"

Kompas.com - 04/10/2011, 15:08 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menyerukan penyatuan negara-negara pecahan Soviet menjadi "Uni Eurasia". Putin menyampaikan hal itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Selasa (4/10/2011) yang terkait dengan pengumuman rencananya untuk kembali ke Kremlin, menjadi Presiden Rusia.

Artikel Putin di harian Izvestia itu, yang menguraikan sebuah proyek besar untuk mengintegrasikan negara-negara pecahan Soviet menjadi sebuah kerja sama yang lebih erat, muncul lima bulan sebelum pemilihan yang dapat mengantarnya kembali menjadi pemegang kendali kebijakan luar negeri selama sedikitnya enam tahun. Artikel yang berada di halaman depan, dengan judul "Proyek Integrasi Eurasia Baru: Masa Depan yang Dimulai Hari Ini", itu memuji integrasi ekonomi Rusia dengan Belarus dan Kazakhstan.

Namun, Putin menulis, "Kami menetapkan tujuan yang lebih ambisius untuk maju ke tingkat selanjutnya, ke integrasi yang lebih tinggi, yaitu Uni Eurasia," yang akan "dibangun berdasarkan pengalaman Uni Eropa dan koalisi regional lainnya."

Rusia telah berupaya selama beberapa tahun untuk menjalin kerja sama ekonomi yang lebih erat dengan bekas mitra Uni Soviet, membentuk sebuah serikat pabean dengan Belarus dan Kazakhstan pada 2009, kemudian mengembangkan hal itu menuju sesuatu yang disebut sebagai zona ekonomi terpadu. Putin menyebut proyek tersebut sebuah "terobosan bersejarah" bagi semua negara pecahan Soviet. Terobosan ini diharapkan memecahkan hambatan bisnis dan pergerakan orang yang mencari pekerjaan.

"Idenya bukan untuk menciptakan kembali Uni Soviet dalam bentuk lain," tulis Putin. Ia menambahkan, Uni Eurasia akan menggabungkan modal manusia dan ekonomi dari para anggotanya demi "menjamin stabilitas perkembangan global."

Potensi politik dari proyek ini, kata Putin, adalah untuk "menciptakan kondisi nyata dalam mengubah konfigurasi geopolitik dan geoekonomi dari seluruh benua dan pasti memiliki efek global yang positif."

Rencana untuk membuat Uni Eurasia menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Rusia dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang telah menjadi masalah permanen dalam agenda kebijakan luar negeri Presiden Dmitry Medvedev. Rusia masih merupakan negara ekonomi terbesar di luar organisasi perdagangan itu, dan telah berupaya menjadi anggota selama bertahun-tahun.

Putin tidak menjelaskan dalam artikelnya bagaimana penyatuan dengan negara pecahan Soviet akan membantu penerimaannya di WTO. Itu adalah artikel pertama yang diterbitkan Putin sejak ia mengumumkan tentang keputusannya pada tanggal 24 September untuk meraih kursi presiden pada Maret mendatang. Putin sudah pernah menjadi Presiden Rusia selama dua periode, yaitu pada 2000-2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com