Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

700 Demonstran Anti-Wall Street Ditahan

Kompas.com - 03/10/2011, 05:35 WIB

New York, Sabtu - Lebih dari 700 demonstran anti- Wall Street ditangkap pada Sabtu (1/9) di New York, Amerika Serikat. Sempat terjadi kericuhan di Jembatan Brooklyn menuju Manhattan setelah para pemrotes yang menentang kesera- kahan korporasi dibubarkan polisi.

Para aktivis yang sebagian besar menggelar demonstrasi di kawasan distrik finansial (Wall Street) selama dua pekan terakhir ditahan. Mereka melakukan aksi protes terbesar pada akhir pekan lalu. Mereka menentang dukungan pemerintah terhadap perbankan yang telah dikucuri dana talangan. Mereka juga marah pada pengaruh kuat perusahaan-perusahaan AS dalam ranah politik.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa korporasi raksasa AS, yang umumnya bermarkas dan go public di Wall Street, bisa memengaruhi kebijakan Pemerintah AS demi kepentingan mereka.

Hasil investigasi sebuah lembaga di AS sekitar sebulan lalu menyebutkan, sebagian dana talangan yang diberikan pemerintah ke perusahaan malah masuk ke kantong pribadi para eksekutif perusahaan.

Bahkan, lebih ironis lagi, gerakan korporasi itu mendapatkan pembebasan pajak, tetapi para eksekutifnya hidup kaya raya. Warga AS yang sedang didera kelesuan ekonomi berang dengan semua itu.

”Menduduki Wall Street”, demikian niat kelompok demonstran itu. Mereka menyatakan menggelar aksi itu di Manhattan sebagai tanda protes simbolis atas keadaan ekonomi dan iklim politik di AS saat ini. Beberapa demonstran membawa poster yang antara lain bertuliskan ”Akhir dari Fed”.

Fed adalah julukan bagi The Federal Reserves alias Bank Sentral AS, yang dianggap turut menjerumuskan perekonomian AS ke dalam krisis.

”Ada lebih dari 700 orang yang ditahan,” kata juru bicara kepolisian New York.

Meniru ”Arab Spring”

Para aktivis anti-Wall Street memulai kampanye mereka dengan menguasai Taman Zuccotti di jantung distrik finansial Manhattan. Lokasi ini tidak jauh dari lokasi aksi serupa di gedung Bursa New York pada 17 September. Selain itu, mereka juga menggelar protes di markas pusat kepolisian New York.

Beberapa orang ditangkap di jembatan, tetapi dilepaskan setelah beberapa jam ditahan. Sementara itu, ada demonstran yang ditahan lebih dari satu hari, bahkan dapat diajukan ke pengadilan.

”Kami adalah mayoritas, kami 99 persen, dan kami tidak akan tinggal diam,” kata salah satu aktivis. Mereka menyebutkan, 99 persen merujuk pada data berdasarkan sensus bahwa hanya 1 persen warga AS yang hidup supermewah. Sementara sebesar 99 persen warga AS hidup jauh di bawah kemewahan warga yang 1 persen tersebut.

Mereka mengatakan mendapatkan inspirasi dari Arab Spring. Dalam aksi protes tersebut, mereka memaksa polisi me- nutup jembatan untuk beberapa jam.

Juru bicara kepolisian New York lainnya mengatakan, ratusan pemrotes memutuskan untuk berjalan di jalan raya. Hal ini semakin membuat macet lalu lintas. Ketika diperingatkan untuk tidak menghalangi jalan, beberapa demonstran mematuhi. Akan tetapi, bebe- rapa demonstran lain tetap menghalangi jalan sehingga ditangkap. Polisi menutup jembatan Brooklyn untuk bebe- rapa jam. Para aktivis tersebut mengatakan, polisi menangkap mereka dengan brutal.

(AFp/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com