Program transmigrasi sebagai bagian dari pembangunan tak mestinya mengangkat yang lain dan mengorbankan pihak lainnya. Dengan teori tersebut, yang dilihat adalah yang terjadi pada masyarakat transmigran dan sekaligus juga apa yang terjadi pada masyarakat lokal.
”Dengan demikian, kita akan tahu apa yang dilakukan masyarakat lokal sehingga dia bisa eksis di daerah itu dan juga mengapa transmigrasi ada yang gagal dan ada yang sukses?”
Pada sejumlah kasus, justru masyarakat lokal tertinggal dari masyarakat transmigran. Pembangunan dilakukan untuk menyiapkan transmigran agar mereka mampu bertahan.
Sebaliknya, sumber daya manusia masyarakat lokal justru tertinggal dari masyarakat transmigran karena tak disiapkan. Jadi, terciptalah kesenjangan. Masyarakat lokal di sejumlah kasus hanya menjadi penonton dari kemajuan masyarakat transmigran.
Ketika Pancasila dan kebinekaan tidak dijadikan dasar program transmigrasi agar prinsip keberlanjutan terwujud, program transmigrasi hanya akan melukai rasa keadilan, melunturkan rasa persatuan dan kesatuan, serta melahirkan potensi konflik.
Dalam program transmigrasi, hak masyarakat lokal untuk berkembang harus dihormati ketika suatu program transmigrasi diterapkan di daerahnya. Jangan sampai mereka menjadi orang miskin baru.