Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menyebarkan Kemiskinan

Kompas.com - 20/09/2011, 02:08 WIB

Padahal, skala ekonomi adalah rumus penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Jadi, memperluas lahan pertanian adalah kunci untuk meningkatkan daya saing petani, termasuk petani yang menjadi transmigran. Siswono Yudo Husodo, mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan, memberikan ilustrasi, di Belanda, sebelum Perang Dunia II, setiap petani mengolah lahan 14 hektar, saat ini setiap petani di Belanda mengolah rata-rata 88 hektar.

Di seluruh Indonesia, saat ini lahan potensial 54 juta hektar di seluruh Indonesia, dengan 36 juta hektar cocok untuk perkebunan, 15 juta hektar untuk sawah, dan 3 juta hektar untuk peternakan. Potensi lahan terluas itu ada di Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Riau. Untuk itu, Siswono mengusulkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang antara lain memastikan akses lahan untuk petani minimal dua hektar per petani.

Dengan demikian, corak transmigrasi ke depan adalah perluasan lahan pengusahaan per petani. ”Transmigrasi tidak memindahkan penduduk, tetapi menyediakan tanah untuk petani,” ujar Siswono.

Penyediaan lahan pertanian tidak dapat lagi bersifat dari atas seperti zaman Orde Baru. Pelibatan pemerintah daerah, termasuk masyarakat setempat, juga menjadi penting. ”Dalam pembangunan transmigrasi, hendaklah kita melibatkan keduanya, baik daerah yang dituju maupun daerah asal,” kata Bupati Kapuas HM Mawardi.

Kerja sama

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, seperti dikemukakan Muhaimin, selama ini telah menjadi fasilitator kerja sama antara daerah yang hendak mengirim transmigran dan menerima transmigran. Tercatat 204 pemerintah kabupaten/kota menandatangani kerja sama antardaerah untuk melaksanakan transmigrasi. Terdapat 30 pemerintah provinsi yang telah menandatangani nota kesepahaman penyelenggaraan transmigrasi.

Di luar itu, terdapat 21 badan usaha yang telah mengembangkan investasi terintegrasi dengan pembangunan kawasan transmigrasi dengan total nilai rencana investasi Rp 20,3 triliun. Selain itu, terdapat 61 badan usaha yang telah berminat dan mendaftarkan izin pelaksanaan transmigrasi.

Target Muhaimin untuk tahun 2012 pun jelas, yaitu membangun kawasan transmigrasi di 58 lokasi. Selain itu, juga pemberdayaan masyarakat dan kawasan transmigrasi melalui upaya peningkatan produksi pangan 22.327 ton, pemenuhan kebutuhan dasar untuk 204.140 orang, lapangan kerja baru untuk 40.968 orang, serta pelestarian lingkungan di 34 permukiman transmigrasi. Sekarang, tinggal membuktikannya.

Keberlanjutan

Ketika harus memberikan penilaian apakah suatu transmigrasi berhasil atau gagal, perlu ada ukurannya. Salah satu ukuran harus bisa dipertimbangkan dan bisa dilakukan dengan teori pembangunan untuk keberlanjutan kehidupan (sustainable livelihood development).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com